Serba Serbi

Megahnya Masjid Kubah Emas Bojonegoro

25
×

Megahnya Masjid Kubah Emas Bojonegoro

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Bojonegoro) – Masjid Al Birru Pertiwi di Jalan Raya Dander KM 10 Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terkenal dengan sebutan Masjid Kubah Emas.

Desa Dander terpilih sebagai lokasi pembangunan masjid lantaran adanya  keterikatan keluarga Santosa Hardjosuwito. Pasalnya, desa Dander, Bojonegoro, Jawa Timur tersebut merupakan tempat kelahiran dan leluhur putra-putri Santosa.

Masjid Kubah Emas tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah. Namun lebih luas menjadi pusat kegiatan Islam di Bojonegoro yang menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, diskusi, dan pengajian. Dalam arti lain, masjid ini dibangun untuk menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga :  Guru TK di Bojonegoro Terima Penghargaan dari Kemendikbud

Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 3 hektare itu dulunya merupakan sawah tadah hujan milik keluarga Santosa. Masjid berukuran 25 meter x 13 meter itu terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar digunakan sebagai ruang pertemuan, berikutnya lantai satu digunakan untuk jemaah laki-laki, dan lantai dua difungsikan untuk jemaah perempuan.

Masjid yang diresmikan pada 25 Januari 2014 itu dilengkapi dengan ruangan untuk pendidikan dan pelatihan. Selain itu, ada pula perpustakaan. Sementara itu, halaman masjid dihiasi dengan taman-taman yang indah.

Keberadaan Majid Al Birru menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat muslim Bojonegoro dan sekitarnya. Wisatawan domestik yang biasa ziarah ke Makam Sunan Bonang di Kabupaten Tuban adakalanya mampir ke Masjid Al Birru, seperti dilansir laman resmi Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga :  DPRD Bojonegoro Harap Perda RTRW Segera Diimplementasikan

Saat Bulan Ramadan, Masjid Al Birru menggelar buka puasa bersama dan salat Tarawih “One Night One Juz”. Kemudian dilanjutkan dengan membagikan makan sahur untuk masyarakat yang melakukan iktikaf.

Selain itu, setiap hari Minggu masjid tersebut menggelar pengajian Tombo Ati. Serta pelatihan bagi guru dan pelajar di bidang keagamaan. (*Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *