Tuban – Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Tuban telah lama dikenal sebagai kelompok yang aktif dalam kegiatan advokasi terkait isu kesetaraan, keadilan, dan demokrasi.
Menjelang Pilkada serentak 2024 di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Tuban, Devi Febriana, Koordinator Kelompok Kepentingan KPI Tuban, membagikan pandangannya mengenai peran KPI dalam konteks politik ini.
“Sejauh ini, KPI Cabang Tuban berfokus pada ketimpangan yang terjadi pada perempuan dan anak. Namun, sesuai dengan visi KPI, yakni ‘Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender menuju masyarakat yang demokratis, sejahtera, dan beradab’, serta misi organisasi yang berfokus pada keadilan dan demokrasi, kami juga menangani isu sosial, politik, ekonomi, dan pendidikan. Di mana pun ada ketidakadilan, KPI akan membela hak-hak kaum yang termarjinalkan,” jelas Devi.
Dia mengatakan, pada tahun 2014 dan 2019, KPI Cabang Tuban melaksanakan program ‘DIKPOL’ Pendidikan Politik di Balai Perempuan.
Kegiatan ini bekerja sama dengan KPU Kabupaten Tuban dengan tema besar ‘Menjadi Pemilih Cerdas’. Kami juga mendorong calon anggota legislatif perempuan dari berbagai partai politik untuk menyampaikan visi dan misi mereka di Balai Perempuan sesuai dapil masing-masing.
“Selain itu, KPI terus mendukung anggota kami untuk menjadi bagian dari penyelenggara pemilu, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten/kota,” ungkap Devi.
Makna Pilkada bagi KPI, pihaknya memaknai Pilkada sebagai agenda besar yang harus dilaksanakan. Setiap daerah membutuhkan pemimpin, dan pesta demokrasi lima tahunan ini akan menentukan masa depan Tuban, apakah akan menjadi lebih baik atau tidak.
Tantangan utama bagi cabup dan cawabup terpilih adalah menjadikan Tuban sebagai daerah yang aman bagi perempuan dan anak.
Kekerasan terhadap perempuan dan anak masih banyak terjadi, dan angka pernikahan anak serta perceraian di Kabupaten Tuban sangat tinggi. Cabup dan cawabup terpilih harus menangani masalah ini.
Selain itu, akses di bidang kesehatan dan pendidikan bagi perempuan dan anak juga harus dipermudah karena dua faktor ini menentukan masa depan anak.
Pihaknya berharap, Pilkada di Kabupaten Tuban dapat terlaksana dengan aman, damai, jujur, dan adil. Berkurangnya money politics akan memungkinkan masyarakat menentukan pilihan pemimpin yang benar-benar mampu membawa Tuban ke depan lebih baik.
“Selain itu, pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu harus bekerja secara profesional,” harap Devi.
Dengan pendekatan yang intensif pada isu-isu keadilan dan kesetaraan, KPI Tuban berperan aktif dalam memastikan bahwa Pilkada mendatang membawa perubahan positif bagi masyarakat, terutama bagi perempuan dan anak. (fa/rin)