Kabar Kota

Hasil Rukyatul Hilal Awal Syawal 1444 H di Kabupaten Tuban Tidak Terlihat

483
×

Hasil Rukyatul Hilal Awal Syawal 1444 H di Kabupaten Tuban Tidak Terlihat

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co- Ahmad Fauzi

Tuban-Kementerian Agama Kabupaten Tuban bersama tim BHR (Badan Hisab Rukyat) melaksanakan Rukyatul Hilal Idul Fitri, 1 Syawal 1444 H pada Kamis sore (20/04/2023) di menara pantau bukit Banyuurip Kecamatan Senori Kabupaten Tuban.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tuban, Ahmad Munir mengatakan bahwa kegiatan pemantauan ini guna melihat secara langsung apakah Hilal sudah Terlihat atau belum guna sebagai data pendukung yang valid untuk melaporkan hasilnya di kementerian agama Republik Indonesia

” Setelah kita lihat secara langsung menggunakan alat yang kita punya hasilnya Tidak Terlihat “,ucap kepala Kementerian Agama Kabupaten Tuban Munir saat memberikan keterangan pers

Ia juga menuturkan bahwa rukyatul hilal itu memang sesuai perintah agama dan apa yang telah dilakukan Nabi. “Kegiatan ini selalu dilaksanakan pada akhir bulan, bagaimanapun kondisi hilal pada waktu itu, jika ada perbedaan itu adalah hal yang wajar,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini Kepala Kantor Kementerian Agama juga berpesan supaya semua tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dalam menyikapi perbedaan awal Syawal 1444 H/2023 M. “Jika saudara kita dari Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menginformasikan akan merayakan Idulfitri pada 21 April 2023, sementara pemerintah akan terlebih dahulu menggelar sidang isbat (penetapan) awal Syawal 1444 H/2023 M di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta, tetep jaga kekompakan jadikan perbedaan sebagai rahmat di bulan Ramadhan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Polres Bojonegoro Raih Peringkat 1 IKPA Terbaik

Pria kenyang pengalaman ini menyatakan dengan adanya agenda rukyatul hilal semacam ini, menjadi wahana untuk edukasi kepada masyarakat tentang ilmu falak, tentang ilmu perbintangan dan tentang ayat-ayat kauniyyah Allah SWT,” ujarnya.

Sementara itu Kasi Bimas Islam Kemenag Tuban, Mashari, yang juga sebagai Ketua Tim BHR mengatakan, mulai tahun 2022 lalu, pemerintah bersama negara-negara yang tergabung dalam MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura) menyepakati dan menerapkan standart imkanurrukyah baru (NEO MABIMS), yakni tinggi hilal minimal 03° dan sudut elongasi minimal 6,4°.

“Untuk kegiatan ini kami berpedoman kepada surat edaran penyelenggaraan Hari Raya Idulfitri 1444 H/2023 M, dalam Edaran No SE 05 tahun 2023,” kata ia.

Pria asal Kota Soto ini menjelaskan
menara pantau rukyatul hilal bukit Banyuurip Senori Tuban merupakan satu dari 99 tempat pelaksanaan yang ditunjuk oleh pemerintah.

Baca Juga :  Pemkab Bojonegoro Gelar Musrenbang Perempuan

Pelaksanaan rukyatul hilal awal Ramadhan 1443 H ini diikuti oleh berbagai unsur lapisan masyarakat seperti MUI, Pengadilan Agama, Pemda, Polres, Dandim, Forkopimca Senori, Tim BHR, BMKG dari Nganjuk, Pertamina blok Cepu, Majlis Tarjih Muhammadiyah, Lajnah Falakiyah NU, Pimpinan Pesantren, Kepala KUA, Penyuluh, DMI, beberapa Mahasiswa dari PT jurusan Ilmu Falah, para pemerhati Ilmu Falah dan lainnya termasuk undangan dari unsur perangkat desa setempat, wartawan serta tamu undangan dari luar kabupaten.

Sebelum di mulai rukyatul hilal dibacakan pemaparan oleh tim BHR yang diwakili oleh Nurpuat, Ketua APRI kabupaten Tuban. Rukyat di mulai pukul 17.31 dan kondisi di bukit Banyuurip sudah tertutup awan.

Setelahnya diadakan sidang keputusan dari Pengadilan Agama yang menyatakan bahwa tidak ada satu pun perukyat yang melihat hilal dan selanjutnya hasil yang didapat ini dilaporkan kepada kementerian agama Provinsi Jawa Timur maupun Pusat

( fa )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *