Suaradesa.co (Bojonegoro) – Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menggelar diskusi virtual bersama NGO diantaranya IDFos, Lima2B, Padang Bulan, Ademos, RTIK, dan Fosfora, terkait penanganan dan pencegahan Virus Covid-19 saat ini.
Bupati Anna mengungkapkan, jika telah mengambil langkah-langkah strategis dalam penanganan Covid-19 sejak Pemerintah Pusat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret lalu.
“Bahkan, kita dapat dukungan dari Pemerintah karena telah melakukan Rapid tes massal dengan diberikan izin oleh Kemenkes untuk bisa tes swab sendiri,” imbuhnya.
Pihaknya mempersilahkan semua NGO untuk memberikan saran dan masukan terkait semua kegiatan Pemkab Bojonegoro dalam penanganan Virus Covid-19 agar tercipta kerjasama yang baik, bergotong royong, dan menekan angka penyebaran Covid-19.
Bupati juga menyampaikan, jika terkait bantuan Covid-19 saat ini terjadi banyak permasalahan di masyarakat. Seperti penerima ganda, satu orang dapat dua bantuan, atau bahkan satu keluarga yang seharusnya mendapat bantuan tapi justru mendapat sama sekali.
“Oleh sebab itu, kami menyiapkan program SIBantu yang dikelola Dinas Kominfo. Disana kita akan mendapatkan data siapa saja penerima bantuan sekaligus sebagai kontrol masyarakat,” imbuhnya.
Terpisah, Usri dari Fosfora meminta agar Pemkab Bojonegoro tidak menutupi data atau jumlah warga yang sudah dilakukan Rapid Tes serta penanganan bagi warga yang dinyatakan reaktif.
“Jadi kita ingin tahu, apa saja yang sudah dilakukan. Terlebih soal data, agar kita tahu posisi Bojonegoro sekarang ini seperti apa. Barangkali, teman-teman NGO bisa membantu menganalisa,” pungkasnya.(*wedia/*)
