Suaradesa.co, Bojonegoro – Upaya memajukan sektor pariwisata Bojonegoro tak selalu harus bertumpu pada destinasi besar dan mahal.
Kegiatan wisata memancing yang digelar di kolam santri Desa Wedi, Kecamatan Kapas, justru menunjukkan bahwa potensi ekonomi desa bisa tumbuh dari aktivitas sederhana yang dekat dengan keseharian warga.
Melalui gelaran wisata mancing yang melibatkan komunitas pemancing dari wilayah Bakorwil II Bojonegoro, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur bersama DPRD Jatim mencoba mengangkat kolam pancing sebagai alternatif wisata berbasis sport tourism.
Model wisata ini dinilai lebih membumi karena tidak membutuhkan investasi besar, namun mampu menggerakkan ekonomi lokal.
Plt Kepala Bidang Destinasi Wisata Pemprov Jatim, Samad Widodo, menyebut kolam pancing di Bojonegoro memiliki peluang besar untuk dikembangkan jika dikelola secara serius.
Menurutnya, keberadaan wisatawan pemancing dapat menjadi pasar langsung bagi pelaku UMKM desa, mulai dari pedagang makanan hingga penyedia perlengkapan memancing.
Hal senada disampaikan anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, Fauzan Fuadi. Ia menilai wisata memancing memiliki keunggulan karena murah, inklusif, dan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dari pemancing amatir hingga profesional.
Selain itu, kegiatan semacam ini juga memperkuat interaksi sosial dan kekompakan warga desa.
Meski demikian, pengembangan wisata kolam pancing ke depan dinilai tidak cukup hanya mengandalkan event lomba. Perlu perbaikan tata kelola, fasilitas pendukung, serta keterlibatan aktif warga agar wisata berbasis desa ini benar-benar berkelanjutan dan tidak berhenti sebatas agenda seremonial.(mir/him)







