Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah di Pulau Jawa akan diguyur hujan selama sepekan ke depan.
Prediksi ini muncul berdasarkan analisis cuaca mingguan BMKG untuk periode 6-12 September 2024, yang menunjukkan potensi peningkatan awan hujan di wilayah selatan Indonesia, termasuk Pulau Jawa.
“Potensi pembentukan awan hujan di selatan Indonesia, khususnya Pulau Jawa, mengalami peningkatan,” demikian pernyataan BMKG dalam laporannya.
Tak hanya Pulau Jawa, beberapa wilayah lain seperti Sumatra bagian utara hingga tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua bagian utara juga diprediksi akan mengalami peningkatan curah hujan.
Menurut BMKG, faktor penyebab meningkatnya potensi hujan ini berasal dari fenomena cuaca global dan regional, seperti Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang aktif.
Selain itu, kondisi atmosfer yang labil serta tingginya kelembapan udara turut berperan dalam memperkuat pembentukan awan hujan di berbagai wilayah.
BMKG mencatat intensitas hujan yang cukup tinggi dalam sepekan terakhir, terutama di wilayah utara Indonesia. Misalnya, di Stasiun Meteorologi Malikussaleh, Aceh, tercatat curah hujan sebesar 175 mm/hari pada 2 September 2024.
Namun, BMKG menegaskan bahwa fenomena iklim global seperti La Nina dan El Nino belum memberikan dampak signifikan terhadap curah hujan di Indonesia saat ini.
Sebaliknya, peningkatan awan hujan lebih dipengaruhi oleh fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO), yang diprediksi aktif di wilayah Indonesia selama periode ini.
Aktivitas gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin juga diperkirakan akan aktif di sejumlah wilayah, termasuk Sumatra bagian tengah dan selatan, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi bagian selatan, Maluku Utara, dan Papua bagian utara.
Sementara itu, siklon tropis Yagi yang terpantau di Laut China Selatan turut memengaruhi pola angin dan meningkatkan potensi hujan di sekitar wilayah tersebut.
Selain itu, daerah pertemuan angin dan sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Pasifik dan Teluk Bengal juga diperkirakan memperkuat pertumbuhan awan hujan.
Meski curah hujan mulai meningkat di beberapa wilayah, BMKG menjelaskan bahwa musim kemarau masih belum berakhir sepenuhnya.
Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menyatakan bahwa kekeringan di Pulau Jawa diperkirakan akan berlanjut hingga Oktober.
Musim hujan diperkirakan akan dimulai dari arah barat, yakni Banten, kemudian menyebar ke Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Musim hujan akan kembali mulai di Jawa pada Oktober, dimulai dari barat, seperti Banten dan Jawa Barat,” kata Ardhasena.
BMKG juga merilis daftar wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang.
Wilayah-wilayah tersebut meliputi Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, serta beberapa wilayah di Papua.
Dengan adanya prediksi ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampaknya, seperti banjir atau tanah longsor di daerah-daerah rawan. (abi)








