Berita Utama

Tuban dan Sejumlah Wilayah di Jawa Timur Diguyur Hujan, BMKG: Awal Musim Kemarau Alami Pergeseran

×

Tuban dan Sejumlah Wilayah di Jawa Timur Diguyur Hujan, BMKG: Awal Musim Kemarau Alami Pergeseran

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co, Tuban – Hujan yang mengguyur Kabupaten Tuban sejak Minggu malam (8/6) hingga Senin pagi (9/6) menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat, pasalnya saat ini seharusnya wilayah Jawa Timur telah memasuki musim kemarau.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menjelaskan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Timur, termasuk Tuban, masih berpotensi diguyur hujan ringan hingga lebat disertai petir. Hal ini dipengaruhi oleh pergeseran awal musim kemarau yang terjadi lebih lambat dari prediksi sebelumnya.

Dalam keterangan resminya, BMKG memprakirakan cuaca pagi hari di beberapa wilayah Jawa Timur akan bervariasi, mulai dari cerah, berawan, berkabut, hingga hujan ringan dan lebat.

Baca Juga :  BMKG Umumkan El Nino Berakhir La Nina Diprediksi Masuk Indonesia Agustus 2024

Sedangkan pada siang hingga sore hari diprediksi cerah berawan hingga hujan ringan. Hujan ringan hingga sedang diperkirakan masih mungkin terjadi pada malam hingga dini hari.

Meski curah hujan relatif rendah, yakni berkisar 0,1–0,3 mm per jam, masyarakat diminta tetap waspada karena intensitas hujan yang berlangsung sepanjang hari bisa menyebabkan genangan di titik-titik rawan serta disertai sambaran petir.

BMKG juga mencatat suhu udara di Jawa Timur berada di kisaran 14–31 derajat Celcius, dengan kelembapan 57–100 persen. Arah angin dominan dari tenggara ke selatan dengan kecepatan 5–29 km/jam.

Baca Juga :  Resep Jamur Barat: Mancurkan Rasa di Musim Penghujan

Dalam prospek cuaca mingguan periode 6–12 Juni 2025, BMKG menyebutkan bahwa sebagian wilayah barat dan selatan Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Namun, wilayah timur seperti Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan rutin memperbarui informasi melalui kanal resmi seperti website, aplikasi Info BMKG, dan media sosial.(red)