Suaradesa.co, Bojonegoro – Para petani di desa-desa Ring 1 migas Kecamatan Gayam mulai memasuki masa panen raya. Meski hasil tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya, harga gabah yang stabil di kisaran Rp6.500 per kilogram di tingkat tengkulak cukup memberi napas bagi para petani.
Di Desa Ringintunggal, salah satu petani, Partono, mengungkapkan bahwa panen sudah berlangsung sekitar satu minggu terakhir. Dari lahannya, ia hanya mampu menghasilkan sekitar 5 kuintal gabah. Jumlah itu dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya hingga panen berikutnya.
“Alhamdulillah hasilnya lumayan, meski tidak banyak. Yang penting bisa untuk kebutuhan harian. Harga gabah sekarang juga tidak terlalu buruk,” jelasnya.
Berbeda dengan Partono, Marno—seorang buruh tani—mengaku hanya mengandalkan upah dari pemilik sawah saat panen tiba. Kondisi tersebut semakin berat karena musim penghujan membuat banyak petak sawah di desanya terendam banjir, sehingga tidak semua warga bisa panen.
“Kalau sawah kebanjiran, ya kami tidak kerja. Jadi tidak semua orang dapat panen tahun ini,” ujarnya.







