Suaradesa.co, Gresik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik kembali menjalankan program tahunan dalam rangka mendukung para santri yang menempuh pendidikan di berbagai pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur.
Tahun ini, sekitar 1.900 santri asal Gresik, khususnya dari Pulau Bawean, akan mendapatkan fasilitas penjemputan dan subsidi tiket kapal pulang-pergi (PP) untuk mudik Lebaran.
Program ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat, terutama keluarga santri yang terbantu dengan adanya subsidi tiket kapal sebesar Rp70 ribu per perjalanan.
Kebijakan ini diharapkan meringankan beban ekonomi orang tua santri, yang selama ini harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk perjalanan mudik.
Kepala Seksi Angkutan Orang dan Barang Dishub Gresik, Anom Kusumo, mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih ada beberapa ponpes yang belum mengonfirmasi jadwal penjemputan.
“Kami terus berkoordinasi dengan ponpes yang santrinya akan kami jemput. Biasanya, konfirmasi dari pihak ponpes baru datang menjelang hari-H, jadi kami tetap siaga hingga H-3 Lebaran,” ujarnya, Sabtu (15/3/2025).
Selain penjemputan, Pemkab Gresik juga memastikan santri bisa kembali ke ponpes setelah libur Lebaran. Hingga 14 Maret, lima ponpes besar, termasuk Lirboyo, Gontor Putri, Sidogiri, Salafiyah, dan Walisongo, telah mengajukan permohonan pengantaran santri kembali ke pesantren masing-masing.
Tak hanya untuk santri, Dishub Gresik juga tengah mempersiapkan layanan transportasi bagi pemudik umum. Langkah antisipasi, termasuk pengawasan ketat di terminal dan penyediaan armada tambahan, telah disiapkan untuk memastikan kelancaran arus mudik di wilayah Gresik.
Program ini menunjukkan komitmen Pemkab Gresik dalam mendukung pendidikan agama sekaligus memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang akan merayakan Lebaran dengan keluarga di kampung halaman.(red)







