Wisata Budaya

Sedekah Bumi di Kumpulrejo: Ketika Tradisi Jadi Motor Penggerak Ekonomi Lokal

×

Sedekah Bumi di Kumpulrejo: Ketika Tradisi Jadi Motor Penggerak Ekonomi Lokal

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co, Tuban – Tradisi bukan sekadar warisan leluhur, tetapi juga potensi ekonomi yang hidup. Hal inilah yang tampak dalam Kirab Budaya dan Sedekah Bumi Desa Kumpulrejo, Kecamatan Parengan, Jumat (9/5), yang menyulut harapan baru bagi kebangkitan ekonomi berbasis budaya di pedesaan.

Digelar di kompleks Pesarean Dewi Sri, kirab budaya tak hanya menyuguhkan pemandangan kultural yang memikat, tetapi juga menghidupkan interaksi sosial dan perputaran ekonomi lokal.

Warga berdatangan mengenakan busana adat, membawa hasil bumi, dan berbagi dalam tradisi makan bersama—sebuah wujud nyata gotong royong yang masih lestari.

Namun, di balik kekayaan tradisi itu, tersimpan peluang besar yang belum tergarap maksimal: potensi wisata budaya.

Baca Juga :  Pj Bupati Adriyanto: "Anak Adalah Tanggung Jawab Kita Bersama"

Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono, yang hadir langsung dalam acara tersebut, menangkap sinyal tersebut. Ia menyatakan dukungannya agar kegiatan seperti ini masuk dalam kalender resmi pariwisata Kabupaten Tuban.

“Kegiatan ini bukan hanya soal budaya, tapi bisa menjadi daya tarik wisata. Jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi penggerak ekonomi warga,” ujarnya.

Joko menekankan pentingnya peran generasi muda dan media sosial dalam mempromosikan kekayaan budaya lokal. Menurutnya, pendekatan kreatif dalam promosi akan membawa kegiatan tradisional seperti sedekah bumi ke panggung yang lebih luas.

Kepala Desa Kumpulrejo, Kunarsono, turut menyampaikan harapannya agar kirab budaya tak hanya menjadi agenda seremonial tahunan, tetapi juga menjadi magnet wisata yang mendatangkan manfaat ekonomi bagi warga.

Baca Juga :  Pemkab Bojonegoro Gelar Pelatihan Bagi Pelaku IKM Rajut di Gayam

“Jika desa ini dikenal karena tradisinya, akan ada lebih banyak pengunjung, lebih banyak UMKM hidup, dan pendapatan warga bisa ikut tumbuh,” ujarnya.

Langkah selanjutnya adalah menjadikan pelestarian budaya sebagai bagian dari strategi pengembangan desa.

Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, pelaku seni, dan dinas pariwisata, Kumpulrejo memiliki peluang besar untuk menjadi contoh desa berbasis budaya yang berdaya secara ekonomi.

Saat budaya menjadi ruang temu antara sejarah dan masa depan, antara warga dan pengunjung, maka desa bukan lagi sekadar tempat tinggal—melainkan sumber kehidupan.(red)