Bojonegoro – Desa Manunggalan, Kecamatan Sugihwaras kembali menggelar tradisi Sedekah Bumi dengan penuh kemeriahan.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh perangkat Desa, tokoh masyarakat, BPD, Linmas, PKK, dan unsur Desa Manunggalan lainnya ini berhasil menarik perhatian dan antusiasme warga setempat.
Tradisi di Desa Manunggalan ini merupakan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah dan keselamatan yang telah diberikan.
Sejak pagi, warga Desa Manunggalan berbondong-bondong berkumpul di balai desa untuk memulai serangkaian kegiatan adat.
Mereka membawa berbagai makanan dan hasil bumi untuk ritual manganan, simbol syukur dan kerukunan warga desa. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan terus dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat.
Hiburan rakyat berupa Rangen Tayub semakin menyemarakkan suasana. Seni tayub ini mengundang gelak tawa dan kebahagiaan di antara para penonton, menciptakan atmosfer yang penuh keakraban dan kegembiraan.
Penampilan para penari dan musisi tradisional ini menjadi daya tarik tersendiri dalam setiap pergelaran Sedekah Bumi di Desa Manunggalan .
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Bojonegoro, Mitroatin.
Kehadiran Mitroatin memberikan semangat dan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Desa Manunggalan.
Mitroatin menyampaikan apresiasinya terhadap usaha warga dalam melestarikan tradisi ini, serta harapannya agar kegiatan semacam ini terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Suti’ah, salah satu warga yang ikut meramaikan acara, mengungkapkan rasa senangnya.
“Saya merasa terhibur dengan acara ini, dan berharap kegiatan Sedekah Bumi kali ini mendapatkan berkah dari Allah SWT,” ujarnya.
Sementara Kades Manggunalan, Suja’i menyampaikan harapan dan doa-doa yang dipanjatkan oleh warga mencerminkan keinginan bersama untuk mendapatkan berkah dan rezeki yang melimpah dari Tuhan YME.
Sedekah Bumi di Desa Manunggalan ini bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat kebersamaan di antara warga desa.
“Kegiatan ini mencerminkan semangat nguri-nguri budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan,”ungkapnya.
Dalam era modern ini, menjaga tradisi seperti Sedekah Bumi adalah upaya penting untuk mempertahankan identitas budaya dan kearifan lokal.(rin/zen)