Bojonegoro – Salah satu gunung purba yang berada di tengah tiga kabupaten, yakni Bojonegoro, Madiun, dan Nganjuk, menawarkan potensi wisata yang menjanjikan.
Dengan formula baru, upaya ini bertujuan menghidupkan kembali Bumi Perkemahan di Desa Klino serta destinasi wisata di Desa Krondonan dan Sambongrejo.
Galih Satria Buana Putra, seorang aktivis dan pegiat wisata, menyatakan bahwa para pegiat dan aktivis dari beberapa desa ini berusaha memberi warna baru bagi tren wisatawan.
Mereka berharap upaya ini bisa menjadi pemicu bagi pertumbuhan wisata dengan menyesuaikan kondisi alam sekitar dalam satu komunitas atau manajemen Gunung Pandan Purba (GPP).
Sejumlah kegiatan wisata telah dilaksanakan, antara lain camping, outbound, jelajah belantara, fun game, dan hiking. Selain itu, berbagai kegiatan edukasi yang berhubungan dengan pengenalan alam juga tengah dikembangkan.
Langkah jejaring dan kolaborasi dilakukan dalam pembuatan paket integrasi beberapa desa untuk mendorong terbentuknya mindset pertumbuhan ekonomi kreatif yang bermuara pada peningkatan ekonomi serta terjaganya sumber daya alam.
Sebagai wujud kecintaan untuk menjaga ekosistem dan kelestarian alam daerah pegunungan selatan, yang sering disebut sebagai kawasan hulu penyangga, upaya ini menunjukkan komitmen untuk melestarikan dataran tertinggi di Bojonegoro. Kawasan ini masih memiliki udara yang cukup sejuk dan kondisi geografis yang indah.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan pihak Perhutani dan masyarakat kawasan hutan. Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen menjaga ekosistem dan kelestarian alam daerah pegunungan selatan, yang dikenal sebagai kawasan hulu penyangga, serta memastikan bahwa daerah tersebut tetap memiliki udara sejuk dan kondisi geografis yang menawan.
Melalui upaya ini, diharapkan tidak hanya menciptakan kesadaran lingkungan, tetapi juga membawa perubahan positif dalam pengembangan wisata lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. (rin/zen)