Suaradesa.co, Bojonegoro – Hari ketiga kunjungan Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) di Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (14/6/2025), diisi dengan serangkaian aktivitas menyusuri kekayaan geologi, budaya, dan ekonomi kreatif lokal.
Rangkaian kunjungan ini merupakan bagian dari proses revalidasi Geopark Nasional Bojonegoro menuju UNESCO Global Geopark (UGGp).
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Museum 13 yang berada di SDN Panjunan, Kecamatan Kalitidu. Di museum ini, tim disuguhi koleksi fosil gajah purba dan berbagai artefak bersejarah lainnya.
Sebuah kejutan menarik datang dari Cantika, siswi kelas 4 SDN Panjunan, yang mempresentasikan asal-usul dan filosofi Museum 13.
Menurut Cantika, angka “13” merujuk pada penemuan fosil gajah ke-13 dan memiliki makna filosofis: angka 1 melambangkan Tuhan Yang Maha Esa, sementara angka 3 merujuk pada siklus kehidupan—lahir, hidup, dan mati.
Museum ini menyimpan koleksi artefak arkeologi, fosil paleontologi, dan potensi geologi Bojonegoro.
Usai dari Museum 13, rombongan melanjutkan perjalanan ke sentra pembuatan ledre di Desa Purwosari. Di sana, tim menyaksikan proses pembuatan makanan khas Bojonegoro dari pisang raja, sekaligus mendalami sejarah kuliner lokal.
Perjalanan berlanjut ke Kampung Samin di Desa Jepang, Kecamatan Margomulyo, di mana rombongan disambut meriah oleh masyarakat dan pelajar di Balai Samin.
Bambang Sutrisno, putra dari tokoh Samin Mbah Harjo Kardi, menceritakan nilai-nilai luhur ajaran Samin yang menjunjung kejujuran, kesabaran, dan ketulusan. Desa ini juga menjadi lokasi edukasi budaya, bahkan pernah menjadi tempat ujian doktoral dari ISI Yogyakarta.
Tak hanya itu, Tim VGN juga mengunjungi sentra batik Samin dan Kampung Thengul sebelum mengakhiri perjalanan di Paguyuban Jati Aji, Desa Geneng, Kecamatan Margomulyo. Di tempat ini, mereka melihat kerajinan akar tunggak jati, yang berawal dari inisiatif warga bernama Ikhwan. Dari sekadar mengumpulkan limbah kayu, kini kawasan ini berkembang menjadi sentra kerajinan yang menggerakkan ekonomi masyarakat.
Kehadiran Tim VGN di Bojonegoro bertujuan untuk menilai kembali kelayakan Geopark Nasional Bojonegoro agar naik kelas menjadi bagian dari jejaring UNESCO Global Geopark, dengan fokus pada konservasi geologi, pendidikan, dan pengembangan ekonomi berbasis wisata berkelanjutan.(red)