Blora, 9 November 2024 — Desa Wisata Bangowan di Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kembali menorehkan prestasi dengan masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Ajang yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini mengusung tema ‘Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia’, menarik lebih dari 6.000 desa wisata dari seluruh penjuru Indonesia.
Hanif Masadini, salah satu pengelola Desa Wisata Bangowan, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian tersebut. Menurutnya, prestasi ini adalah hasil dari kerja keras seluruh komunitas desa yang berfokus pada pelestarian alam dan budaya lokal.
“Ini tahun ketiga kami ikut ADWI, dan Alhamdulillah kali ini bisa masuk 50 besar. Kami sangat berterima kasih atas dukungan masyarakat dan upaya kolektif untuk memajukan desa ini,” ujar Hanif.
Tak hanya pengelola, para wisatawan yang datang ke Desa Wisata Bangowan juga memberikan apresiasi tinggi. Salah satu pengunjung, Lilis Kurniawati dari Semarang, mengaku terpukau dengan suasana alami dan keramahan penduduk setempat.
“Saya tidak menyangka ada desa seindah ini di Blora. Pemandangan alamnya memukau, dan pengalaman wisata edukasi seperti belajar membatik serta mencicipi sawo organik sangat berkesan,” ungkap Lilis. “Ini adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi bagi pecinta wisata alam dan budaya.”
Sementara itu, Joko Prasetyo, seorang fotografer asal Surabaya yang kerap berburu foto lanskap, mengatakan bahwa Desa Bangowan adalah surga tersembunyi dengan spot-spot foto yang menakjubkan.
“Desa ini punya banyak sudut yang fotogenik, terutama saat matahari terbit di area persawahan. Ditambah dengan budaya wayang yang masih dilestarikan, pengalaman di sini terasa sangat otentik,” kata Joko.
Dalam rangka mempertahankan daya tariknya, Desa Wisata Bangowan terus berinovasi dengan menawarkan wisata edukasi dan menyediakan fasilitas homestay bagi para pengunjung. Hanif Masadini menjelaskan bahwa program wisata di desa ini selaras dengan tema ADWI 2024 yang berfokus pada pariwisata hijau dan keberlanjutan.
“Kami berupaya menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan. Semua pihak terlibat, mulai dari warga hingga komunitas lokal, dalam menjaga keaslian dan kebersihan desa,” tambah Hanif.
Dengan masuknya Desa Wisata Bangowan dalam 50 besar ADWI 2024, diharapkan kunjungan wisatawan semakin meningkat. Prestasi ini juga membuktikan bahwa pariwisata berbasis komunitas dan pelestarian budaya dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa. (yo)