Tuban – Brion Farm, sebuah agrowisata baru di Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, menawarkan pengalaman unik berupa kebun petik anggur sekaligus edukasi pertanian. Tempat ini menjadi kebun anggur pertama di Tuban dan dikelola oleh pasangan M. Nur Aminullah dan Elita Purwatiningsih. Mengusung konsep kebun anggur, Brion Farm memilih tanaman ini karena keakrabannya di masyarakat dan nilai religiusnya yang tercantum dalam Alquran.
Amin, sapaan akrab M. Nur Aminullah, menjelaskan bahwa Brion Farm menanam tujuh varietas anggur unggulan yang bibitnya didatangkan dari Amerika, Italia, dan Ukraina. Di lahan seluas 3.000 meter persegi, salah satu varietas favorit adalah anggur Basanti asal Amerika, yang dikenal karena rasa manis dan tekstur renyahnya.
“Anggur Basanti ini bisa dipanen hingga tiga kali setahun, dengan harga jual Rp10.000 hingga Rp12.500 per ons,” ujar Amin, Rabu (18/12).
Brion Farm dilengkapi berbagai fasilitas, seperti kebun petik anggur, edukasi peternakan ayam petelur, kafe khas Tuban, dan area bermain anak. Dengan tiket masuk sebesar Rp5.000, pengunjung dapat menikmati kebun sekaligus mendapatkan panduan dari tour guide mengenai proses budidaya anggur.
Selain itu, bibit anggur juga tersedia untuk dibeli langsung di lokasi, sebagai bagian dari upaya mendorong masyarakat untuk menanam anggur di rumah.
Tidak hanya menawarkan rekreasi, Brion Farm juga memiliki misi edukasi dan ekonomi.
“Kami berharap Brion Farm bisa menginspirasi masyarakat Tuban untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui budidaya anggur. Ke depannya, kami juga ingin mengembangkan produk olahan anggur agar dapat melahirkan UMKM baru yang mendukung perekonomian lokal,” tambah Amin.
Brion Farm saat ini berencana memperluas lahan menjadi 4.000 meter persegi pada awal 2025 untuk meningkatkan kapasitasnya. Dengan pendekatan inovatif, tempat ini bukan hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pusat edukasi pertanian yang mendukung keberlanjutan pangan dan memperkuat ekonomi masyarakat Tuban.
Brion Farm kini menjadi bukti nyata bagaimana agrowisata dapat berkontribusi pada pembangunan daerah secara berkelanjutan, melalui sinergi antara pertanian, pendidikan, dan perekonomian lokal.(red)