Sospol & Pemerintahan

Pecah Kongsi? Nafik Sahal Resmi Gabung PPP, Nurul Azizah Berjuang Dapatkan Tiket Jalur Independen

718
×

Pecah Kongsi? Nafik Sahal Resmi Gabung PPP, Nurul Azizah Berjuang Dapatkan Tiket Jalur Independen

Sebarkan artikel ini
Ketua DPC PPP Bojonegoro Sunaryo Abumuin
Ketua DPC PPP Bojonegoro Sunaryo Abumuin

Bojonegoro – Dalam konstelasi politik yang semakin dinamis, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bojonegoro mengumumkan bahwa Nafik Sahal telah resmi bergabung dengan PPP untuk mendampingi Nurul Azizah dalam Pilkada 2024.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua DPC PPP Kabupaten Bojonegoro, Sunaryo Abumain, seperti dikutip dari Beritajatim.com, Senin (27/5/2024).

“Nafik Sahal secara resmi sudah mendaftar sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) dari PPP,” ungkap Sunaryo.

Penandatanganan pendaftaran dilakukan oleh Gus Nafik pada 15 Mei 2024 di kantor DPC PPP Bojonegoro.

DPC PPP juga telah mengusulkan rekomendasi kepada DPP PPP melalui DPW Jatim agar Nafik memperoleh surat tugas untuk koordinasi dan konsolidasi dengan seluruh struktur PPP.

Disisi lain, saat ini Sunaryo Abumuin juga menjadi kuasa hukum Nurul Azizah-Nafik Sahal dalam sengketa Pemilu yang menuntut Bawaslu membuka kembali aplikasi Silon. Saat ini, aplikasi Silon kembali dibuka untuk memproses berkas dukungan yang tidak terupload pada Minggu (12/5/2024) lalu di KPU Bojonegoro.

Baca Juga :  Bawaslu Kabupaten Bungo Ungkap Pelanggaran Netralitas Perangkat Desa dalam Pilbup 2024

Langkah ini menciptakan kontras yang tajam dengan Nurul Azizah yang saat ini masih berjuang mendapatkan tiket sebagai calon bupati dari jalur independen.

Pertanyaan pun muncul: apakah mereka akan pecah kongsi karena perbedaan jalur politik ini?

Ironisnya, Nafik Sahal diketahui masih berstatus sebagai anggota dari PKB Bojonegoro dan aktif sebagai anggota Komisi A, DPRD Bojonegoro.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal DPC PKB Kabupaten Bojonegoro, Abdulloh Umar, menyatakan bahwa tindakan Nafik tidak sejalan dengan instruksi partai.

“Tindakan yang diambil Gus Nafik pasti ada konsekuensinya, karena dia saat ini masih duduk di kursi DPRD Bojonegoro dari fraksi PKB,” tukas Abdulloh.

Abdulloh, yang juga Ketua DPRD Bojonegoro, menambahkan bahwa pihaknya sedang berkonsultasi dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB di Jakarta mengenai langkah selanjutnya.

Menurutnya, siapa pun yang tidak menjalankan instruksi partai sesuai AD/ART pasti akan ditindak tegas.

Baca Juga :  Giat Public Sector Leader Soroti Peran Bojonegoro dalam Ekonomi Jawa Timur

Saat dikonfirmasi, Nafik Sahal mengakui bahwa keputusannya mendampingi Nurul Azizah bukan atas nama partai.

“Saya juga tidak perlu pamit karena ini murni hak saya mencalonkan diri mendampingi Bu Nurul Azizah,” ujarnya pada Senin (20/5/2024) lalu di Bawaslu setelah menyerahkan berkas dukungan.

Nafik juga menambahkan bahwa masa jabatannya sebagai anggota DPRD Bojonegoro akan habis pada Agustus 2024, sehingga dia tidak merasa perlu mengundurkan diri dari PKB.

“Saya tidak perlu mengundurkan diri, karena kan Agustus nanti sudah habis masa jabatan di DPRD,” tukasnya.

Ketika disinggung mengenai konsolidasi yang diadakan di Islamic Center oleh petinggi PKB yang juga Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Abdul Halim Iskandar, yang memberikan dukungan kuat untuk Anna Mu’awanah sebagai calon Bupati Bojonegoro, Nafik mengaku tidak tahu menahu.

“Saya tidak tahu hasil konsolidasi karena tidak hadir,” elaknya. (rin/zen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *