Tuban – Komisi I DPRD Kabupaten Tuban mengundang Direksi RSUD dr. Koesma Tuban untuk menanyakan perkembangan pembangunan gedung Instalasi Perawatan Intensif Terpadu (IPIT) RSUD dr. R Koesma Tuban. Rapat ini juga dihadiri oleh rekanan dan PPTK, yang berlangsung di ruang rapat Komisi I.
Ketua Komisi I Fahmi Fikroni menjelaskan bahwa koordinasi dengan semua pihak sangat penting agar pengerjaan proyek dapat selesai sesuai jadwal.
Meskipun progres pembangunan baru mencapai 0,4%, Fahmi menganggap ini masih ideal mengingat kondisi saat ini. “Kami sudah mendengar penjelasan dari kontraktor bahwa pengerjaan terlambat karena kondisi tanah yang berbatu. Namun, permasalahan lahan yang sempat menemui kebuntuan kini sudah terselesaikan,” ujar Fahmi.
Pengerjaan pembangunan IPIT RSUD dr. R Koesma Tuban ditargetkan selesai dalam 180 hari kalender.
DPRD berencana melakukan inspeksi mendadak dalam waktu seminggu ke depan untuk memonitor progres pengerjaan.
“Kami akan mengawal proyek ini bersama-sama agar berjalan sesuai rencana dan target,” tambah Fahmi.
M. Kaffi Makki atau Gus Kaffi juga menyatakan bahwa proyek IPIT adalah proyek strategis Pemkab yang ditunggu oleh masyarakat Kabupaten Tuban.
Ia menekankan pentingnya koordinasi yang intensif agar pengerjaan tidak asal-asalan. “Koordinasi yang baik akan memastikan rekanan bekerja dengan serius,” tegasnya.
Direktur RSUD dr. R Koesma Tuban, Masyhudi, menyatakan bahwa pengerjaan gedung IPIT yang bernilai 54 miliar rupiah ini telah ditenderkan sejak April lalu. Namun, persoalan lahan menjadi kendala utama yang menyebabkan penundaan.
“IPIT merupakan proyek strategis daerah untuk mendukung pembangunan di bidang kesehatan. Kami berharap pembangunan ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Tuban,” tutup Masyhudi. (fa/zen)
