Bojonegoro – Drama politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 di Bojonegoro kembali menghangat.
Setelah ramai pemberitaan tim Nurul Azizah-Nafik Sahal maju melalui jalur independen pada Pilkada 2024, terkuak jika keduanya menandatangani surat dari DPC PPP Bojonegoro.
Ketua DPC PPP Bojonegoro, Sunaryo Abumuin, menyatakan bahwa tidak hanya Nafik Sahal yang menandatangani surat rekomendasi kepada DPP PPP melalui DPW Jatim, tetapi juga Nurul Azizah.
Surat ini bertujuan untuk memperoleh surat tugas bagi koordinasi dan konsolidasi dengan seluruh struktur PPP.
“Iya, dua-duanya tanda tangan,” ungkap Sunaryo dengan tegas.
Sunaryo menjelaskan bahwa pendaftaran dilakukan oleh Nurul Azizah dan Nafik Sahal pada 15 Mei 2024 di kantor DPC PPP Bojonegoro.
“Memang DPC PPP tidak melakukan penjaringan Cabup-Cawabup. Tapi ini adalah surat untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PPP. Apakah nanti dapat rekomendasi atau tidak kan tinggal DPP,” tukasnya.
Namun, Nurul Azizah, yang masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) di Pemkab Bojonegoro, membantah pernyataan tersebut.
“Saya kira kok belum, tanya Mbah Naryo (Sunaryo Abumuin-red) lagi. Saya kira kok belum. PPP belum ada pembukaan,” elaknya.
Bantahan ini memunculkan tanda tanya besar di tengah masyarakat. Nurul Azizah sebagai seorang ASN, berdasarkan Surat Edaran Komisi Aparatur Sipil Negara No 6 Tahun 2023, harus mengajukan cuti di luar tanggungan negara jika melakukan pendekatan ke partai politik terkait pencalonan dirinya sebagai peserta Pemilu dan Pilkada 2024.(rin/zen)