Suaradesa.co, Bojonegoro – Ketua DPRD Bojonegoro Abdulloh Umar, menggelar reses masa sidang ke III tahun 2025 yang dipusatkan di kediamannya Desa Baureno, Kecamatan Baureno, Sabtu (22/11).
Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat dari Kecamatan Baureno dan Kanor.
Dalam pertemuan tersebut, Politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bojonegoro ini menerima sejumlah aspirasi strategis, terutama terkait kebutuhan pengairan di Desa Kabalan.
Warga menyampaikan bahwa persoalan irigasi menjadi tantangan utama yang berdampak langsung pada produktivitas pertanian.
“Kami mencatat dengan serius keluhan terkait pengairan. Ini bukan perkara kecil, karena menyangkut hajat hidup para petani. DPRD akan mendorong pemerintah daerah untuk mengutamakan penanganan ini,” ujar Umar dalam sambutannya.
Dia juga menegaskan bahwa pemerintah harus lebih fokus menekan angka kemiskinan melalui program yang benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Menurutnya, peningkatan kesejahteraan hanya bisa tercapai jika program pembangunan berjalan merata hingga tingkat desa.
“Pemerataan pembangunan harus dikawal bersama. Tidak boleh ada desa yang tertinggal. Semua masyarakat berhak mendapatkan akses pembangunan secara adil,” tambahnya.
Beberapa warga yang hadir menyampaikan apresiasi atas digelarnya reses tersebut.
Slamet, warga Desa Kabalan, mengatakan reses ini menjadi kesempatan penting bagi masyarakat untuk menyampaikan persoalan langsung kepada pimpinan dewan.
“Kami berharap masalah pengairan benar-benar segera ditindaklanjuti. Sawah kami sangat bergantung pada irigasi yang lancar,” tuturnya.
Sementara itu, Nur Aini, warga Baureno, menilai perhatian DPRD terhadap pengentasan kemiskinan sudah tepat sasaran.
“Program pemerintah harus benar-benar terasa di bawah. Semoga melalui reses ini, suara kami semakin didengar dan pembangunan merata bisa terwujud,” ujarnya.
Dengan terserapnya berbagai aspirasi tersebut, masyarakat berharap tindak lanjut nyata segera dilakukan, khususnya dalam memperbaiki infrastruktur pertanian dan meningkatkan kesejahteraan warga di wilayah selatan Bojonegoro.(mir/him)







