Suaradesa.co, Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menegaskan arah baru kebijakan fiskal untuk Tahun Anggaran 2026. Dalam Rapat Paripurna DPRD, Rabu (12/11), Bupati Setyo Wahono menyampaikan bahwa fokus utama APBD tahun depan adalah efisiensi belanja, transparansi pengelolaan dana publik, dan penguatan keseimbangan fiskal.
Jika selama ini Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) kerap terjadi, kini Pemkab Bojonegoro menilai besarnya SiLPA justru menjadi alarm bagi lemahnya serapan dan perencanaan anggaran.
“SILPA tidak lagi bisa dibanggakan. Ia seharusnya menjadi ukuran seberapa baik perencanaan dan pelaksanaan anggaran dilakukan. Target kita, anggaran terserap optimal untuk kepentingan masyarakat,” tegas Bupati Setyo Wahono saat sambutan.
Selain efisiensi, transparansi dan akuntabilitas anggaran juga akan menjadi fokus pengawasan.
Pemerintah daerah berkomitmen memperketat tata kelola pada sektor penyertaan modal daerah dan pengelolaan dana abadi agar tidak terjadi penyimpangan penggunaan dana publik.
“Pengelolaan pembiayaan daerah bukan hanya urusan administrasi, tapi bagian dari strategi jangka panjang membangun kepercayaan publik,” lanjut Bupati Setyo Wahono.
Bupati juga menegaskan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif. Setiap masukan dari fraksi-fraksi DPRD akan dijadikan dasar untuk memastikan kebijakan fiskal 2026 tetap berpihak kepada masyarakat.
“Semangat kemitraan dan gotong royong adalah kunci agar APBD 2026 benar-benar menjawab kebutuhan warga Bojonegoro,” pungkasnya.(mir/him)
