Bojonegoro – Dalam pemeriksaan kesehatan tahap pertama, petugas kesehatan menemukan beberapa Calon Jemaah Haji (CJH) Bojonegoro yang kondisinya kurang sehat, mengancam keberangkatan mereka.
Sebanyak 1.291 CJH reguler telah menjalani pemeriksaan kesehatan sejak 18 Desember 2023, dan beberapa di antaranya terpaksa melanjutkan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, Abdulloh Hafidz, menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan tahap pertama dilakukan di puskesmas.
CJH yang perlu pengobatan telah dirujuk ke RSUD dengan pelayanan khusus. Hafidz menekankan bahwa proses ini memudahkan dan cepat, sehingga para CJH tidak perlu bingung.
“Pemeriksaan kesehatan tahap pertama dilakukan di puskesmas, dan saat ini sudah mulai medical check-up.
CJH yang sakit dan perlu pengobatan sudah masuk di RSUD untuk pemeriksaan lanjutan,” jelas Hafidz.
Pemeriksaan kesehatan ini ditargetkan selesai sebelum batas waktu pelunasan, yaitu 9 Januari 2024. CJH yang dinyatakan sehat setelah pemeriksaan tidak perlu melanjutkan pemeriksaan lanjutan.
Namun, bagi yang terindikasi sakit, mereka harus menjalani pemeriksaan lanjutan dan pengobatan.
Hanya setelah dinyatakan istita’ah secara kesehatan, mereka dapat melanjutkan pelunasan dan berangkat haji tahun ini.
Hafidz menambahkan bahwa hasil pemeriksaan kesehatan minggu ini akan diinput ke dalam sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan (siskohatkes).
Hasil ini akan menjadi patokan untuk menentukan keberangkatan para CJH, dan pemeriksaan harus selesai sebelum pelunasan dimulai pada 9 Januari 2024.
Meskipun rekapitulasi dari Dinas Kesehatan belum tersedia, dikhawatirkan beberapa CJH tidak dapat berangkat haji tahun ini karena kondisi kesehatan. (fa/rin)