Budal Ning TPS
Serba Serbi

Serapan APBD Masih Rendah, DPRD Desak Pj Bupati Adrianto Fokus Belanja Anggaran yang Produktif

135
×

Serapan APBD Masih Rendah, DPRD Desak Pj Bupati Adrianto Fokus Belanja Anggaran yang Produktif

Sebarkan artikel ini
Serapan APBD Masih Rendah DPRD Desak Pj Bupati Adrianto Fokus Belanja Anggaran yang Produktif
Serapan APBD Masih Rendah DPRD Desak Pj Bupati Adrianto Fokus Belanja Anggaran yang Produktif

Bojonegoro – Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hingga April 2024 hanya mencapai 12 persen dari total anggaran sebesar Rp 8,7 triliun.

Kondisi ini menimbulkan keprihatinan karena belanja untuk barang dan jasa masih minim.

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bojonegoro Nomor 6 tahun 2023 yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Bojonegoro Nomor 48 tahun 2023, APBD Kabupaten Bojonegoro ditetapkan sebesar Rp. 8.770.537.918.845,00.

Komposisi APBD Bojonegoro terdiri dari belanja sebesar Rp. 8,23 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 535,5 miliar.

Baca Juga :  KUA Plumpang Serahkan 63 Sertifikat Halal kepada UMKM

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bojonegoro, Luluk Alifa, mengonfirmasi bahwa serapan APBD 2024 baru mencapai 12 persen hingga April ini.

“Baru mencapai 12 persen hingga April ini,” ungkapnya.

Menyikapi hal ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro menyerukan agar Penjabat (Pj) Bupati Adriyanto memprioritaskan belanja anggaran yang produktif dan mengurangi aspek seremonial sesuai dengan arahan dari presiden.

“Serapan masih rendah, karena pengadaan belanja barang dan jasa masih minim,” tegas Anggota Komisi B, Sutikno.

Baca Juga :  Tingkatkan Profesionalisme Keprajuritan, Kodim 0813 Latihan BDM

Dia menambahkan bahwa serapan anggaran 12 persen tersebut sebagian besar terkait dengan belanja pegawai. Banyak proyek, seperti pembangunan trotoar, masih dalam proses lelang sehingga belum dapat terserap.

Pihaknya berharap agar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro segera meningkatkan serapan APBD 2024 agar tidak terjadi sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa).

“Jangan sampai di pertengahan tahun serapan anggaran belum mencapai 50 persen, nanti pasti akan menjadi silpa untuk yang belum terserap,”pungkasnya. (rin/zen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *