Serba Serbi

Proyek Jalan Tol Demak-Tuban: Menyambungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur

×

Proyek Jalan Tol Demak-Tuban: Menyambungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur

Sebarkan artikel ini
Proyek Jalan Tol Demak-Tuban: Menyambungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur
Proyek Jalan Tol Demak-Tuban: Menyambungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur

Tuban – Proyek pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban sepanjang 180,58 km yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur, dipastikan akan menjadi salah satu infrastruktur terbesar di Indonesia.

Dengan total biaya investasi yang diperkirakan mencapai Rp 45,71 triliun, proyek ini akan berdampak signifikan pada perekonomian dan masyarakat di sekitar jalur yang dilalui, termasuk di Kabupaten Tuban.

Jalan tol yang akan menghubungkan Jalan Tol Semarang-Demak dengan Jalan Tol Tuban-Lamongan-Gresik ini, diperkirakan akan selesai pada tahun 2026.

Namun, sebelum itu, proyek ini akan melibatkan pembebasan lahan di sekitar 40 desa dan lima kecamatan di Kabupaten Tuban, yakni Kecamatan Bancar, Kerek, Merakurak, Semanding, dan Tambakboyo.

Sebanyak 35 desa di Kabupaten Tuban akan terpengaruh, dengan beberapa desa di Kecamatan Bancar, seperti Desa Jatisari, Karangrejo, dan lainnya, menjadi bagian dari proyek tol ini.

Pembangunan tersebut tentunya akan membawa perubahan besar dalam hal aksesibilitas, transportasi, dan ekonomi, tetapi juga menimbulkan tantangan terkait pembebasan lahan bagi warga yang tinggal di sepanjang jalur.

Baca Juga :  Suhu Bojonegoro Capai 37 Derajat, Tertinggi Kedua di Jawa Timur

Dari total dana investasi yang dibutuhkan, sebesar Rp 2,68 triliun akan dialokasikan untuk biaya pembebasan lahan, yang merupakan porsi pemerintah. Sisanya, sekitar Rp 32,46 triliun, akan digunakan untuk biaya konstruksi yang akan dilakukan secara bertahap.

Proyek ini diprediksi akan meningkatkan konektivitas antarprovinsi dan memacu pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur tol. Jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan mempercepat distribusi barang dan jasa antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang memiliki banyak potensi ekonomi.

Namun, proses pembebasan lahan yang melibatkan 40 desa di Tuban, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah.

Meskipun begitu, optimisme terus berkembang mengenai manfaat jangka panjang yang akan dirasakan oleh masyarakat Tuban dan sekitarnya, terutama dengan terciptanya lapangan pekerjaan selama proses konstruksi dan operasional tol ini.

Diharapkan proyek ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan infrastruktur, sosial, dan perekonomian di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Warga Bojonegoro Segera Dapatkan Bantuan Pangan JPS

Jalan Tol Demak-Tuban akan memiliki dua lajur untuk setiap arah dengan lebar lajur 2,6 meter, dan bahu jalan sepanjang 1,5 meter di dalam dan 3 meter di luar jalan tol.

Dengan lebar median 5,5 meter dan zona bebas 9 meter, tol ini dirancang untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dengan kapasitas yang diperkirakan mencapai 12.300 kendaraan per hari setelah beroperasi.

Proyek ini dibagi menjadi dua tahap konstruksi. Tahap pertama akan dimulai pada kuartal ketiga tahun 2024 dan selesai pada kuartal kedua tahun 2026.

Sedangkan tahap kedua dijadwalkan dimulai pada kuartal pertama tahun 2027 dan selesai pada kuartal keempat tahun 2028.

Dengan perencanaan dan dukungan penuh dari pemerintah, Jalan Tol Demak-Tuban akan menjadi bagian integral dari Jalan Tol Lintas Pantai Utara, yang akan mempercepat mobilitas antarprovinsi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah yang dilaluinya. (fa)