Bojonegoro — Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar pembukaan penerimaan anggota baru dengan penuh semangat dan kemeriahan.
Mengusung tema “Lahir, Tumbuh, Berkembang, dan Berjuang dengan Marhaenisme,” acara ini berlangsung di Balaidesa Bangilan, Kapas, Bojonegoro, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Ketua Komisariat GMNI Unigoro, Ketua Komisariat Fakultas Ekonomi (FE), perangkat desa setempat, Babinsa, serta Ketua Cabang GMNI Bojonegoro.
Acara ini diawali dengan serangkaian kegiatan seremonial yang berlangsung lancar dan penuh antusiasme dari hampir 100 peserta.
Para peserta yang mayoritas merupakan mahasiswa baru terlihat sangat bersemangat, berharap dapat menjadi bagian dari GMNI, sebuah organisasi yang dikenal aktif dalam mengawal kepentingan rakyat dan mahasiswa.
Acara resmi dibuka oleh Ketua Cabang GMNI Bojonegoro, Faisal Adi Putra, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran GMNI sebagai organisasi mahasiswa yang memiliki tanggung jawab dalam membangun kesadaran kritis dan solidaritas sosial.
Ia juga menggarisbawahi perjuangan untuk keadilan sosial sebagai inti dari gerakan ini.
“Kami berharap kegiatan ini dapat melahirkan kader-kader GMNI yang progresif dan revolusioner, siap memperjuangkan hak-hak rakyat kecil dan memperkuat posisi mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat Indonesia,” ujar Faisal dalam sambutannya yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari peserta.
Faisal juga mengajak seluruh peserta untuk serius mengikuti rangkaian kegiatan selanjutnya, karena pendidikan di GMNI mencakup tidak hanya aspek formal, tetapi juga pendidikan politik, sosial, dan budaya yang berbasis Marhaenisme—ideologi dasar perjuangan GMNI.
Selain sambutan dari Ketua Cabang, acara ini juga dihadiri oleh Ketua Komisariat GMNI Unigoro dan Ketua Komisariat Fakultas Ekonomi, serta perangkat desa dan Babinsa yang turut memberikan dukungan dan apresiasi kepada GMNI.
Mereka menekankan pentingnya peran GMNI dalam membangun kesadaran politik dan sosial di kalangan mahasiswa, dan berharap GMNI terus menjadi agen perubahan positif bagi masyarakat Bojonegoro.
“Kami sangat mendukung GMNI yang terus menggerakkan mahasiswa untuk aktif dalam politik dan sosial, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak rakyat kecil,” ungkap salah satu perangkat desa dalam sambutannya.
Dengan hampir 100 peserta yang mengikuti kegiatan ini, GMNI Bojonegoro berharap dapat mencetak kader-kader baru yang progresif, revolusioner, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Kader-kader tersebut diharapkan dapat membawa semangat Marhaenisme dan berkontribusi dalam memperjuangkan hak-hak rakyat serta kesejahteraan sosial.
“Kami yakin kader-kader baru yang bergabung hari ini akan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan sosial di masa depan,” tambah Ketua Komisariat Unigoro.
Pembukaan penerimaan anggota baru ini merupakan awal dari serangkaian kegiatan orientasi dan pendidikan kader yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Setiap peserta akan mendapatkan pembekalan materi terkait ideologi GMNI, sejarah gerakan mahasiswa, dan isu-isu strategis bangsa saat ini.
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat barisan mahasiswa yang siap berjuang demi keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Dengan semangat revolusioner yang menyala, GMNI Bojonegoro berharap terus melahirkan kader-kader yang siap mengawal cita-cita kemerdekaan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.(fa)