Suaradesa.co (Bojonegoro) – Pawai Budaya Kabupaten Bojonegoro memasuki hari kedua untuk kategori SD dan SMP. Ada sebanyak 26 peserta yang menampilkan kreatifitas menunjukkan budaya lokal.
Beragam tema dibawakan oleh peserta baik di tingkat SD sederajat, maupun di tingkat SMP sederajat. Mulai dari Kirab Pusaka Ki Andong Sari, Tari Kembang Mayang yang bernuansa merah menggambarkan simbol Kahyangan Api, hingga melestarikan Budaya Tayub dalam rangkaian prosesi pengantin Jawa. Juga ada yang bertema Kanjeng Soemantri.
Selain itu, juga ada peserta yang menampilkan penggambaran Panji Wayang Krucil untuk mengenalkan pada generasi milenial dan Ruwatan Murwakala.
Di tingkat SMP sederajat beberapa di antaranya menampilkan Tirto Sumur Pitu dan Ragam Rondo Songo.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Bojonegoro Budiyanto mengatakan, tujuan kegiatan untuk menggali, melestarikan seni budaya tradisional, dan memeriahkan HUT ke-77 Republik Indonesia.
“Pawai Budaya hari kedua ini mengusung tema Keberagaman Seni Budaya Tradisional Bojonegoro,”tukasnya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah melihat pawai kedua semakin ramai. Maka, Bupati berpesan untuk menjaga kesehatan melihat rute yang ditempuh.
Bupati menuturkan, Bojonegoro memiliki sumber-sumber budaya yang perlu digali dan dikembangkan. Dikembangkan dengan daya dukung kreatifitas artifisial, batik, hingga seni musik.
“Kami segera menyiapkan kreatifitas anak muda yaitu Nglenyer Fashion Week yang sebentar lagi kita laksanakan dengan beberapa tema menggali potensi batik dan tenun yang ada di Kabupaten Bojonegoro,” ucapnya.
Bupati berharap, dengan event selanjutnya ini dapat mendorong putra-putri terhadap passionnya. Di antaranya seperti tata boga maupun di bidang busana. Sebab, seluruh potensi itu merupakan bagian dari karakter di dalam pengembangan diri.
“Dengan mengetahui passion, mereka sudah membuat pondasi yang kuat untuk meraih masa depan lebih baik. Mudah-mudahan Pawai Budaya berjalan lancar,” imbuh Bupati. (Rin)