Ketika Masyarakat Desa menyebut nama Karang Taruna, akan ada beberapa hal yang menjadi cerita tentang sepak terjang mereka yaitu,
Sekelompok anak muda yang belum Menikah, sekelompok anak muda yang kegiatannya hanya olahraga, sekelompok anak muda yang minta sumbangan untuk kegiatan agustusan, sekelompok anak muda yang selalu rajin rewang hajatan, sekelompok anak muda yang di minta pamong desa untuk kerja bakti babat dalan atau justru sekelompok anak muda yang kerjaannya mabok oplosan hingga jagoan tauran antar perguruan.
Karang Taruna lain sibuk kerja cari pemasukan, sibuk mikir cari peluang usaha, kita masih sok jagoan karena pengaruh oplosan. Pemuda lain sudah paham pasal-pasal tindak kriminal, kita masih bermental preman berantem keroyokan antar perguruan. Kenapa Desa tak maju-maju? Karena Pemudanya selalu begitu-begitu.
Hampir setiap Agustusan, Kepala Desa selalu sibuk di mintai sumbangan dan bantuan. Setiap dusun punya acara dan kegiatan lomba sendiri. Kas desa, uang pribadi kepala desa, iuran warga desa, hingga kas Karang Taruna yang kas nya tidak pernah ada, PUN habis untuk lomba Agustusan. Setelah Agustusan selesai maka Karang Taruna hanya tinggal cerita.
Karang Taruna Putra Harapan (Tulung Agung) memiliki usaha Peternakan ikan gurame dan usaha bengkel motor. Karang Taruna Jati Surya (Malang) mempunyai usaha percetakan digital. Karang Taruna Tunas Harapan (Lamongan) memiliki usaha persewaan lengkap alat pesta pernikahan. Karang Taruna Tunas Harapan (Situbondo) mempunyai usaha Kerajinan Batik. Karang Taruna di Jogyakarta, hampir semuanya terlibat mengembangkan usaha pariwisata. Semua Karang Taruna di atas fokus menggerakkan potensi usaha untuk penghasilan para pemudanya, BUKAN sekedar minta sumbangan untuk lomba agustusan.
Lalu apa yang harus di lakukan agar bisa mengikuti jejak mereka yang berhasil memajukan desanya?
1. MENCIPTAKAN PELUANG USAHA
Memang membangun usaha itu tidak semudah dengan hanya lontaran kata. Perlu wawasan, pendampingan permodalan, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dukungan masyarakat dan Kepala Desa serta yang paling utama adalah mau di ajak Bekerja dan berjuang bersama.Kalau semua sibuk dengan urusan sendiri-sendiri maka niat apapun untuk maju akan sangat berat membebani. Mulailah berkumpul, rerembukan, diskusi untuk menemukan usaha yang berpotensi.
2. POTENSI DESA
Mari lihat potensi desa yang ada. Apa yang sekiranya memungkinkan untuk di jadikan peluang usaha. Apakah sektor pertanian, wisata alam, peternakan, perikanan, perkebunan, usaha jasa atau usaha produk dan jasa ekonomi kreatif lainnya. Lagi-lagi segera REREMBUKAN BERSAMA. Berpikir dan mencari potensi usaha bersama, karena setiap desa pasti memiliki potensi usahanya sendiri sendiri.
3. PERMODALAN
Mencari modal bisa di lakukan dengan iuran antar anggota, swadaya masyarakat desa, mengajukan bantuan dana ke pemerintah desa hingga ke berbagai dinas-dinas yang ada kaitannya. Semua Dinas punya kewajiban untuk di mintai bantuan dana terkait bidang usaha yang Ingin di kembangkan. Dinas pemberdayaan masyarakat, dinas pariwisata, dinas sosial, dinas pertanian, hingga pengajuan dana CSR ke berbagai perusahaan perusahaan. Selama usaha ini di dirikan oleh Karang Taruna untuk pemberdayaan pemuda dan masyarakat desanya maka, banyak jalan untuk mendapatkan permodalan. Segera REREMBUKAN BERSAMA dan mulailah untuk menciptakan usaha Karang Taruna.
Karang Taruna bukan sekedar kelompok pemuda yang belum menikah. Siapapun yang berusia hingga 45 Tahun, masih bisa menjadi Pemuda Karang Taruna. Pemerintah Desa punya kewajiban untuk menguatkan berdirinya Karang Taruna dari tingkat dusun hingga desa. Karang Taruna juga punya kewajiban ikut terlibat dan membantu jalannya pemerintahan desa, ikut peduli terkait program dan anggaran desa yang di alokasikan, termasuk adanya dana khusus yang di peruntukan untuk kegiatan usaha Karang Taruna. Desa akan maju jika pemudanya siap berpikir dan bertindak maju. Karang Taruna adalah salah satu mesin penggerak dengan kecepatan tinggi untuk bisa menuju desa yang maju dan mandiri. Kalau Pemuda Karang Taruna tidak bergerak maka desa akan berat untuk menuju maju.
Sudah waktunya berjuang bersama atas nama Pemuda Karang Taruna. Siap mencari dan menciptakan Potensi usaha demi meningkatkan perekonomian desa.
“Beri aku 1000 orang tua maka akan ku cabut Gunung Semeru. Beri aku 10 Pemuda maka akan ku guncang dunia” Bung Karno.
“Pemuda yang sukses adalah yang bisa menciptakan hal-hal baru untuk kemajuan dirinya dan masyarakat lainnya” Mark Zuckerberg (Pendiri Facebook)
Sudahkah Karang Taruna di desamu punya kegiatan usaha bersama?
*Penulis adalah Certified Public Speakers | Trainer | Jurnalis | Founder & CEO Red Angels Kampung tumo.







