Oleh : Bima Rahmat
Rasanya malam ini sama seperti malam-malam sebelumnya. Sepi tak menunjukkan sesuatu yang berarti. Mengusik rindu dalam setiap teguk kopi yang membawaku terpelanting di masa lalu.
Memang agak lebai, tapi suasana ini lah yang dirasakan oleh Paijo, lelaki berusia 10950 hari ini. Hanya segelas kopi dan rembulan yang menemani malamnya. Paijo memegang predikat cowok jomblo setelah ditinggal kekasihnya Painem.
“Semenjak berpisah denganmu aku hanya termenung sendiri bersama kesepian, dek” kata Paijo, melalui telponnya yang mencoba merayu Painem agar mau menerima rujuknya.
“Masih ada siang yang akan menemanimu disaat kau merasa sepi. Jangan putus asa, berlari lah dari gelap yang sunyi,” ujar Painem menjawab rayuan mantan kekasihnya yang entah yang ke berapa. Tapi yang jelas Paijo, berada di urutan yang paling buncit.
“Dek, siang hanyalah cara langit menghangatkan sepi. Selepas pagi, berlari dari gelap yang sunyi. Meski nanti akhirnya kembali lagi pada sepi,”. Segala rayuan Paijo kepada Painem inefisien belaka. Ia tak tahu dengan daluang mana lagi menyadur cintanya. Ia juga tak tahu dengan tinta apa lagi agar dapat menulis puisi untuk menyakinkan kekasihnya.
Meski bagi Paijo gelap malam lebih mampu mengerti dirinya daripada yang lain. Bersama bintang, bersama bulan, bersama langit malam bagi Paijo, adalah simbol dari segala kenang. Namun hal itu tidak bertahan lama, pertahanan kegalauannya kembali memuncak. Genap 61 hari semenjak berpisah, Painem memutuskan untuk bersemenda dengan Paijan, juragan tanah di kampugnya.
“Ku harap kau mengerti mas. Keputusan ini ku ambil bukan karena aku tak bahagia bersamamu. Namun memang ada duri diantara kita yang tak bisa dihilangkan,”. Kata Painem seraya menyerahkan undangan pernikahannya.
Paijo, memutuskan untuk meniggalkan kenangan bersama Painem. Ia hijrah dari cinta. Memutuskan untuk menjahit luka-luka disekujur jasadnya dengan air mata. Setiap malam Paijo, lembur membuang sisa-sisa kisah masa lalunya. Kebahagiaan dan kesedihan bagi Paijo saat ini adalah hanya soal pergeseran hidup.
#bersambung