Bojonegoro – Pengembangan ekonomi desa dimulai dari partisipasi aktif warganya. Diperkuat dengan komitmen Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah. Inilah yang melandasi pengembangan ekosistem ekonomi Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Setelah membangun pasar dan sarana-sarana lain, hari ini kita akan membuka mini market yang kita sebut BUMDesMart,” ucap Kades Gayam, Winto saat sosialisasi Program Pengembangan Ekonomi melalui Badan Usaha Milik Desa di Bojonegoro, Selasa (30/04/2024).
Dalam forum musyawarah desa tersebut, Winto meminta pendapat, masukan, dan saran kepada seluruh elemen masyarakat. Hadir antara lain perangkat Desa Gayam, Badan Perwakilan Desa, Pengurus BUMDesa, RT, RW, tokoh masyarakat, dan pengurus Karang Taruna.
Kepada forum, Kades menyampaikan bahwa pengembangan BUMDesMart ini didukung oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), operator Lapangan Minyak Banyu Urip. Kata dia, sebagai Program Pengembangan Masyarakat (PPM) EMCL, pengembangan mini market ini akan dituntaskan pada 2024. Sehingga, sarana publik tersebut sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam waktu dekat.
Sementara itu, perwakilan EMCL, Feni K Indiharti mengatakan, dukungan PPM ini bisa dilaksanakan pada tahun ini atas persetujuan SKK Migas.
Feni berharap, Badan Usaha Milik Desa dapat berkontribusi dalam peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa). Sehingga, bisa menopang kemandirian desa dalam jangka panjang dan terus berkelanjutan.
“Kami juga memohon dukungan Pemerintahan Desa dan masyarakat untuk ikut serta mendukung dan menjaga operasi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan program ini, EMCL bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Ademos. Sebagai LSM lokal, Ademos telah memiliki pengalaman yang baik dalam berbagai program pengembangan ekonomi desa. Termasuk di dalamnya memiliki tenaga-tenaga profesional dan berpengalaman yang berasal dari desa sekitar Gayam.
Ketua Ademos, A Shodiqurrosyad menjelaskan bahwa dan bentuk aktivitas yang dilaksanakan adalah melanjutkan pembangunan BUMDesMart Gayam yang telah dimulai tahun lalu.
“Harapannya BUMDesMart Gayam dapat beroperasi tahun ini sehingga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat dan berkontribusi dalam peningkatan PADesa,” ucap Arsyad.
Ademos juga akan mendorong BUMDesMart untuk menerapkan skema crowdfunding yang mengumpulkan
dana investasi dari masyarakat untuk membiayai BUMDesMart
Gayam.
“Skema ini memungkinkan keterlibatan masyarakat sebagai pemilik saham BUMDesMart, menerima bagi hasil saham, dan ikut menentukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),” pungkasnya. (sya/rin)