Bojonegoro – Saat ini, bakal calon bupati dan wakil bupati tengah berjuang mendapatkan tiket dari jalur independen. Namun, di tengah tahapan verifikasi faktual, muncul kabar mengejutkan adanya dugaan memalsukan dukungan dari alumni Pondok Pesantren At Tanwir.
Seorang narasumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengungkapkan bahwa ada pesan WhatsApp yang berisi arahan pada beberapa alumni At Tanwir untuk menipu petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) saat melakukan pendataan.
“Bahkan salah satu alumni At Tanwir mengirimkan isi WhatsApp tersebut ke grup,” ungkapnya kepada suaradesa.co, Selasa (25/6/2024).
Ia menyayangkan adanya manipulasi yang memanfaatkan nama besar Pondok Pesantren At Tanwir, yang merupakan pondok terbesar dan tertua di Bojonegoro.
“Hampir semua alumni merupakan orang-orang ternama dan memiliki pengaruh. Apalagi bacawabup juga alumni At Tanwir, kan sangat disayangkan kalau caranya kotor seperti ini,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Ketua IKAMI ATTANWIR Drs. Mustam, mengatakan bahwa secara kelembagaan IKAMI At-Tanwir tidak pernah mengirimkan WhatsApp seperti yang beredar.
“Bahkan kita sendiri juga balik tanya, apakah benar alumni Attanwir yang mengirim atau diwawancara,” ungkapnya.
Mustam menambahkan bahwa sampai saat ini IKAMI ATTANWIR masih fokus pada persiapan Haul ke-32 Almaghfurlah KH. Moh. Sholeh dan Masyayikh Ponpes Attanwir.(rin/zen)