Berita UtamaSerba Serbi

Diaz Priambodo, Siap Amankan Gawang Persibo

×

Diaz Priambodo, Siap Amankan Gawang Persibo

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Bojonegoro) – Persibo Bojonegoro memantapkan langkah menghadapi Liga 2. Dalam Launching jersey dan tim kebanggaan warga Bojonegoro ini, Minggu (31/10/2021), tampak banyak pemain muda yang siap memperkuat Persibo.

Di lini pertahanan akhir, Persibo memiliki tiga Kiper. Salah satunya adalah M. Diaz Priyambodo. Pemuda asal Kota Solo, JawaTengah ini tampak menjanjikan sebagai penjaga gawang lantaran memiliki tinggi badan 187 cm.

Pemuda kelahiran Karanganyar, 11 Mei 1999 ini menceritakan awal karirnya di persepakbolaan. Mengawali mengenal dunia sepakbola melalui Sekolah Sepak Bola (SSB) New Pelita Solo. Saat itu, pelatih mengirimnya ke Magelang untuk mengikuti diklat hingga masuk di SMA 5 Magelang.

Baca Juga :  Tumbrasanom Jadi Tuan Rumah Pembukaan SSB Putra Brawijaya

“Tiga tahun diklat di SMA 5 Magelang, pagi sekolah formal dan sore latihan sepakbola,” ceritanya.

Pendidikan sepakbola Diaz ini terus berlanjut. Usai lulus SMA, ia memutuskan untuk magang di PPSM Magelang yang tengah berada di Liga 2 di 2017. Ia juga pernah mencicipi berkarir di Persepon Ponorogo dan melawan Persibo Bojonegoro di Liga 3 pada 2018.

“Lalu di 2019 di Persebi Boyolali, Liga 3 Jawa Tengah,” lanjut pria 22 tahun ini.

Wawancara lengkap bisa dilihat di SINI

Ia juga menceritakan karirnya saat menghadapi pandemi Covid-19 di 2020. Saat itu, ia membela Persika Karanganyar dan hanya sempat mencicipi latihan selama 2-3 bulan. Tak putus asa, ia mengikuti PON Jateng yang mengantarkannya untuk mengikuti seleksi di Persibo Bojonegoro.

Baca Juga :  Sempat Dibuang, Warga Desa Pajeng Raup Keuntungan Besar dari Panen Alpukat

“Saat di PON Jateng, ada pelatih yang menyarankan untuk ke Persibo. Ya, oke. Berangkat!” tukasnya.

Berbekal postur yang menjulang, skill sebagai penjaga gawang yang cukup mumpuni membuat tim manajemen segera mengikat kontrak dengan Diaz.

“Setelah sekitar dua minggu ikut berlatih, benar-benar diikat itu tanggal 24 Agustus,” jelasnya.

Saat ini, pria berpembawaan santai ini masih beradaptasi dengan suasana di Bojonegoro. Menurutnya, Bojonegoro tak seramai Solo. Namun, ia menyukainya lantaran suasananya lebih tenang.

“Tapi masih sulit nyari angkringan. Nyari angkringan gak ketemu-ketemu, lho,” guraunya.(*lya)

Source : Towest Ibrahim Channel