Suaradesa.co (Bojonegoro) – Sampah plastik merupakan dampak dari kemajuan teknologi pada modernisasi industri yang ternyata memberikan masalah baru bagi dunia. Banyak nya sampah yang tidak di kelola dengan baik akan menjadi masalah sulit diatasi.
Untuk itu, perlu kesadaran masyarakat dalam peduli lingkungan dengan aksi daur ulang sampah. Banyak nya sampah yang dibuang di saluran air tentunya memberikan dampak negatif, mulai dari tempat bersarangnya bakteri yang mengganggu kesehatan kita hingga memicu terjadinya banjir.
Karena menemui kondisi lingkungan yang kurang pengelola sampah di banyak wilayah di Indonesia, Creative Economy Center (CEC) mendaftar suatu program campaign di bawah Yayasan Dunia Lebih Baik, Jakarta, pada bulan Juli yang lalu.
Hasilnya 10 komunitas terpilih untuk melakukan aksi challenge seusia passion dan masalah yang ditemui.
CEC merupakan satu-satunya komunitas yang berasal dari Bojonegoro, sementara komunitas yang lain berasal dari Bandung dan Jakarta, sementara mayoritas justru komunitas yang ada di luar Jawa, mulai Sumatra hingga NTT. CEC memilih challenge #OlahSampahJadiKarya melalui aplikasi campaign yang tersedia di playstore.
Ketua CEC, Adib Nurdiyanto, menyampaikan jika masalah lingkungan masih banyak dijumpai. Sehingga, adanya potensi pada pelaku ekonomi kreatif yang tergabung di dalam CEC, maka pada hari Jum’at (26/8/2022) dilaksanakan pelatihan kepada masyarakat Desa Ngulanan, Kecamatan Dander.
Pelatihan ini memberikan edukasi tentang mengolah Sampah plastik menjadi kerajinan, mengolah sampah popok menjadi pot.
“Dan mengolah limbah batik menjadi cat serbaguna,”imbuhnya.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari elemen ibu rumah tangga dan remaja. Hasil karya daur ulang dari pelatihan ini akan di posting di aplikasi campaign dan akan menginspirasi banyak orang se Indonesia untuk melakukan aksi serupa.
Dengan adanya aksi yang serupa di banyak wilayah se-Indonesia diharapkan sampah plastik dan sampah popok bisa dikelola lebih baik sesuai konsep Reuse, Reduce dan Recycle. (rin)