Berita UtamaSerba Serbi

Chahya, Mantan Jurnalis Bojonegoro Yang Tekuni Writer Platform NovelMe

138
×

Chahya, Mantan Jurnalis Bojonegoro Yang Tekuni Writer Platform NovelMe

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co (Bojonegoro) – Nama lengkap Chahya Sylvianita kelahiran Riau. Hanya saja kedua orang tua-nya yang asli Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengharuskan perempuan ini juga boyongan ke daerah yang terkenal memiliki industri minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia.

Mantan Jurnalis di salah satu media cetak di Bojonegoro ini, sedari kecil sudah bergumul dengan buku-buku.

Ketika ayahnya belajar untuk pekerjaannya dan ibunya sedang baca majalah, chahya sapaan akrabnya ini kerap mengikuti jejak keduanya.

“Sama-sama membaca buku di sebelah orangtua dan saudara-saudaranya,” ungkapnya kepada Suaradesa.co, Minggu (8/11/2020).

Hobi merangkai kata sejak SMP dan SMA, perempuan berkulit putih ini mulai menekuni novel namun karya itu tidak pernah tamat hingga sekarang.

Pengalaman pahit yang membuat Chahya berhenti menulis karya fiksi ketika duduk di bangku perkuliahan.
Bagaimana naskahnya di-perkosa, di ubah plot, konflik dan hanya menyisakan nama tokoh yang sama oleh redaksi lantas membuat dirinya vakum menulis karya fiksi delapan tahun lamanya.

Baca Juga :  Kebut Pembangunan Jembatan Ka-Re, Kontraktor Mulai Pasang U-Ditch Air

Cerpen Petikan Gitar Abah di Buku Antologi Cerpen Utuh Selamanya (US) adalah naskah yang telah diperkosa tahun 2013 silam yang telah terdaftar ISBN dan tidak akan bisa diubah lagi.

“Hingga saat saya menjadi jurnalis dan menulis berita, barulah tersadar tulisan seperti apa yang benar-benar saya inginkan,” imbuh Lulusan D3 Penyiaran Universitas Brawijaya ini.

Kalian tidak akan menemukan karya atas nama Chahya, dia menyelami dunia literasi fiksi menggunakan nama pena Althamira Frishka atau disingkat A.F.

Kini kesibukannya menjadi fulltime writer di platform NovelMe dengan judul novel Captive Of Love yang mudah-mudahan mendapat kesempatan slot promo.

Jika ingin membaca novel A.F yang sudah tamat, masyarakat bisa mengunjungi aplikasi NovelToon dengan judul “A Man in Disguise”.

Kalau memilih penerbit mayor, mahasiswi yang alih jenjang S1 Universitas Merdeka Malang ini mengaku, jika harus menunggu review sekitar 6 bulan lebih.

“Sementara kalau milih penerbit indie, aku gak tahu cara menjualnya,” tandas perempuan berhijab ini.

Baca Juga :  GMNI Bojonegoro Serukan Penghentian Pembahasan Revisi UU Pilkada: Demokrasi Terancam Otoritarianisme

Lagipula, jika menabung naskah dan dibaca sendiri kadang membuat tidak semangat menulis setiap hari. Sedamngkan jika di online setidaknya bisa cepat mendapat antensi, apalagi masih kategori novel gratis.
“Setidaknya bisa nabung nama sebelum terkenal gitu, terus bisa ikut komunitas di platform tersebut yg bikin kita mendapat materi setiap minggu,” imbuhnya.

Selain itu, juga bisa mengikuti komunitas di platform tersebut yang membuatnya mendapat materi setiap minggu.

Dikatakan, jika semua cerpen yang mendapat nominasi dan dibukukan diantaranya, Fadur sayang Ibu (Buku Antologi Hanya Untuk Ibu) – itu cerita tentang anak disabilitas di ledok, dedikasi saat perayaan hari disabilitas.

Hanya Untukmu Teman Di Kala Senggang (Buku Antologi Sepanjang Waktu), Petikan Gitar Abah (Buku Antologi US- Utuh Selamanya) dengan inspirasi setting lokasi di rumah di Kecamatan Kedung Adem, Bojonegoro. (*rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *