- Suaradesa.co (Mojodeso) – Sumur resapan merupakan salah satu rekayasa teknik konservasi air yang dibuat sedemikian rupa. Sumur resapan ini menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan, bersumber dari atap rumah atau suatu gedung tertentu.
Pada umumnya, fungsi sumur resapan adalah menjaga keseimbangan air tanah. Bermanfaat untuk pengairan kebun dan mengurangi kemungkinan adanya genangan air.
Di Taman Kunto Wijoyo Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, air pada sumur resapan berasal dari atap posko yang dialirkan menuju sumur resapan menggunakan pipa.
Berbeda dengan sumur resapan di tempat lainnya, sumur resapan di Taman Kunto Wijoyo ini juga dimanfaatkan sebagai tempat budidaya ikan Lele.
Menggunakan kombinasi pakan alami dan buatan, lele yang dipelihara di sumur resapan cenderung berwarna agak cerah atau abu-abu. Selain itu, lebih gemuk daripada lele yang dijual di pasar.
Taman Kunto Wijoyo ini ini dikelola oleh Kelompok Asman Togo Kunto Wijoyo.
“Dalam waktu 70 hari, lele-lele di sumur resapan sudah bisa dipanen,” kata Ketua Togo Kunto Wijoyo, Adib Nurdiyanto, Minggu (10/1/2021).
Dia menambahkan, umumnya budidaya lele memerlukan waktu 2,5 hingga 3 bulan pada kolam tertentu.
“Disini dengan adanya sumur resapan maka kita tidak perlu membutuhkan lahan yang luas, cukup dengan ukuran sumur berdiameter 1 meter,” imbuhnya.
Salah satu anggota Togo Kunto Wijoyo, Kastam mengaku, dengan budidaya lele di sumur resapan, membuat proses pengambilan ikan sangat mudah karena tempatnya terbatas.
“Cukup pakai alat tangkap sederhana dan tidak perlu masuk ke sumur resapan untuk mengambil ikannya,” pungkasnya.(*Rin)