Suaradesa.co (Bojonegoro) – Merajut adalah metode membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana lain menggunakan teknik atau benang rajut.
Berbekal ilmu merajut yang didapat dari Sekolah Dasar, Ni’atin warga Dusun Balong, Desa Sidodadi, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro sukses menggeluti produksi tas rajut dari tahun 2017.
“Dulu zaman SD dapat pelajaran merajut, tiba – tiba lihat ada yang bawa dompet rajut jadi ingin membuat sendiri,” katanya pada suaradesa.co, Senin (24/5/2021).
Sekarang ini Ni’atin mampu memproduksi tas atau perlengkapan kain lain dengan banyak motif. Selain motif yang sudah tersedia, pelanggan juga sangat diperbolehkan memesan motif yang diinginkan.
Jenis benang yang digunakan adalah benang nylon untuk produk tas dan dompet. Sedangkan untuk masker kain menggunakan benang katun.
Mengandalkan postingan pada laman media sosial, Ni’atin mampu menjual produknya hingga ke luar kota sampai luar pulau.
Harga yang dipatok juga termasuk terjangkau. Terlebih tas ini merupakan tas buatan tangan yang pengerjaannya memerlukan waktu berhari – hari.
“Kendalanya itu pelanggan biasanya tidak sabaran. Tangan saya cuma dua jadi proses membuatnya belum bisa cepat, apalagi saya sendirian,” imbuhnya.
Produknya dibandrol dari harga Rp5.000 untuk connector masker, Rp35.000 untuk tas kecil dan Rp200.000 sampai Rp400.000 untuk tas besar seperti tas punggung atau waistbag tergantung tingkat kerumitan motif.(*Tya)