Suaradesa.co (Bojonegoro) – Kekayaan Kabupaten Bojonegoro akan sumber daya alamnya, membuat warga Desa Nguken, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berdampingan dengan gas rawa.
Gas yang keluar secara alami melalui sumur gas peninggalan kolonial Belanda.
Salah satu warga setempat, Kusnadi (71), mengaku, jika keberadaan gas abadi tersebut dimanfaatkan untuk memasak.
“Sudah 10 tahun lebih, saya dan warga sekitar memanfaatkan gas rawa di desanya untuk kebutuhan memasak sehari-hari,”imbuhnya.
Kusnadi nampak menggunakan peralatan sederhana pengganti kompor gas masa kini. Yakni berupa sebuah kantong plastik berfungsing menampung gas supaya tidak keluar.
Kemudian gas dialirkan melalui instalansi sederhana beruapa pipa plastik menjulur sampai bagian dapur.
Dia menceritakan, pertama kali memanfaatkan gas liar setelah terjadi keretakan pada casing (pelapis) sumur gas peninggalan Belanda yang berada di samping rumahnya mengeluarkan gas liar pada 10 tahun lalu, dan memunculkan bau tidak sedap.
Berulang kali Kusnadi mencoba menambal rembesan gas yang keluar, namun tetap bocor karena tekanannya cukup besar.
“Akhirnya saya manfaatkan untuk kompor,”tandasnya.
Meskipun alat yang digunakan sangat sederhana, namun sampai sekarang ini belum pernah terjadi kebakaran atau ledakan yang membahayakan.
“Alhamdulillah, sampai sekarang masih aman,” tandasnya.
Meski demikian, tidak semua warga bisa memanfaatkan gas tersebut. Karena api tidak boleh padam. Fungsinya untuk membakar gas yang keluar agar lebih aman dari pada gas dibiarkan terbuang liar.
“Selama ini api tidak pernah padam,” pungkasnya. (rin)