Bojonegoro – Akademi Kebidanan (Akbid) Bojonegoro kini resmi berubah status menjadi bagian dari Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya.
Transformasi ini ditandai dengan penyerahan sertifikat hak pakai eks Akbid Bojonegoro oleh Pj. Bupati Bojonegoro kepada Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, pada Jumat (01/11/24).
Acara serah terima berlangsung di Gedung Putih Pemkab Bojonegoro dan dihadiri sejumlah pejabat penting, termasuk Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya serta jajaran pejabat terkait lainnya.
Langkah ini merupakan hasil merger Akbid Bojonegoro dengan Poltekkes Kemenkes Surabaya sejak 2018, di mana Prodi D III Kebidanan Bojonegoro kini resmi menjadi perguruan tinggi negeri di bawah naungan Kemenkes.
Sekjen Kemenkes, Kunta Wibawa, menjelaskan bahwa perubahan status ini merupakan upaya meningkatkan tata kelola pemerintahan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Bojonegoro.
“Hadirnya Poltekkes Kemenkes Surabaya di Bojonegoro diharapkan mampu mencetak tenaga kesehatan andal yang dapat mensukseskan program Primary Health Care (PHC). Program ini melibatkan Puskesmas hingga Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ujar Kunta.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa ke depan pihaknya akan menambah sarana dan prasarana serta program studi baru, seperti Keperawatan, Psikologi, dan Gizi, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang semakin berkembang.
Dalam kesempatan ini, Pj. Bupati Bojonegoro menegaskan komitmen Pemkab Bojonegoro untuk terus meningkatkan layanan kesehatan masyarakat.
Selain program Universal Health Coverage (UHC), Pemkab juga menambah jumlah fasilitas kesehatan demi terciptanya sinergi kuat antara pemerintah daerah dan pusat dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan ekonomi masyarakat Bojonegoro.
Kunta Wibawa berharap lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya yang kini berada di Bojonegoro akan menjadi penggerak pola hidup sehat di tengah masyarakat, sekaligus mengisi posisi-posisi penting di berbagai instansi layanan kesehatan di daerah.
Dengan pengalihan aset ini, Kabupaten Bojonegoro kini memiliki peran strategis dalam mendukung tenaga kesehatan andal yang akan memperkuat kualitas layanan kesehatan di seluruh pelosok daerah. (rilis)
