Rilis

Penguatan Digitalisasi Managemen Marketing Melalui Program KPP

×

Penguatan Digitalisasi Managemen Marketing Melalui Program KPP

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co  – Ririn W.

Bojonegoro – Strategi marketing yang diterapkan dalam dunia bisnis semakin berkembang pesat sejak masuknya teknologi-teknologi masa kini yang kian canggih. Mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0, teknik marketing yang diterapkan pada bisnis juga mengalami perubahan. Di mana saat ini lebih condong pada digital marketing.

Pelaku bisnis mikro hingga makro mulai menerapkan strategi marketing ini. Sebab, akan ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan strategi digital marketing tersebut.

Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur melalui Dinas Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro menggelar Bimbingan Teknis Digitalisasi Managemen Marketing Melalaui Program Kartu Pedagang Produktif (KPP). Acara berlangsung di Balai Desa Panemon, Kecamatan Sugihwaras, Rabu (2/3/2022). Diikuti 40 peserta dari usaha dagang dan jasa, turut hadir Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi Dan Usaha Mikro Sukaemi, juga nara sumber akademisi dari Universitas Gajah Mada, Muhamamad Risqi Agustino.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi Dan Usaha Mikro Sukaemi menuturkan, kegiatan bimtek perdana ini dalam rangka mewujudkan pemberdayaan dan penguatan usaha bagi pelaku usaha pemegang Kartu Pedagang Produktif di 28 Kecamatan se-Bojonegoro.

Baca Juga :  Kampung Tumo Buka Program Beasiswa Pendidikan Pramugari

“Dalam pelaksanaannya nanti, Dinas Perdagangan, Koperasi Dan Usaha Mikro akan melakukan pendampingan-pendampingan kepada pelaku usaha dalam hal peningkatan penguasaan pemasaran produk dan jasa,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sukaemi menyampaikan, hingga saat ini Pemkab Bojonegoro telah menggelontorkan bantuan pinjaman lunak bagi pelaku usaha pemegang KPP dengan bunga yang rendah melalui BanK Daerah BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Bojonegoro. Sementara progres capaian KPP (Kartu Pedagang Produktif) yang sudah tercetak saat ini sejumlah 38.100 lembar.

Hal yang menggembirakan, pada tahun sebelumnya, besaran bunga pinjaman bagi pelaku usaha mikro sebesar 6%, dan 3% bagi pelaku usaha ultra mikro per tahun.

“Sedangkan pada tahun 2022 ini Pemkab Bojonegoro mensubsidi besaran bunga menjadi 3% bagi pelaku usaha mikro dan menaikkan besaran pinjaman bagi pelaku usaha ultra mikro yang pada tahun kemarin 2,5 juta rupiah naik menjadi 5 juta rupiah dengan bunga 1% per tahun tanpa jaminan,” lanjutnya lagi.

Baca Juga :  Bupati Sampaikan LPJ APBD 2021 Kepada DPRD Bojonegoro

Menyampaikan pidato Presiden RI Joko Widodo dalam acara Diaspora Indonesia di Auditorium Palace of Fine Arts, San Francisco beberapa tahun lalu, melalui sambungan virtual Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan, Pemerintah Indonesia meminta kepada anak-anak muda kreatif bidang IT yang berada di luar Negeri yang telah memiliki jejaring untuk mengembangkan teknologi digital ekonomi di tanah air.

“Jika Indonesia tidak menyiapkan technopreneurs dan developers maka Indonesia akan tertinggal oleh Negara lain,” tutur wanita yang akrab disapa Bu Anna ini.

Oleh sebab itu, Pemkab Bojonegoro telah membuat beberapa kebijakan untuk peningkatan SDM termasuk jaringan permodalan bagi pelaku usaha mikro dan ultra mikro. Selain permodalan, Bupati meminta kepada Dinas Perdagangan, Koperasi Dan Usaha Mikro untuk memutakhirkan keahlian, selain permodalan tentu juga strategi pemasaran sehingga semua orang bisa menjangkau dan mudah diakses. Salah satunya dengan sistem online, baik melalui media sosial, e-commerce/marketplace yang memiliki keunggulan dalam teknologi pemasaran.(*rin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *