Surabaya – Dalam Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang ke-78 di Gedung Grahadi, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menerima penghargaan istimewa dari Gubernur Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi Pemkab Bojonegoro dalam melestarikan dan mengembangkan Sumber Daya Genetik Hewan Sapi Peranakan Ongole (PO).
Penghargaan ini diterima langsung oleh Pelaksana Tugas (Pj.) Bupati Bojonegoro yang juga turut hadir dalam Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur.
Kontribusi Pemkab Bojonegoro terhadap pengembangan sapi Peranakan Ongole telah menjadi sorotan utama, dan prestasinya diakui dalam acara tersebut.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan bahwa pada tahun 2022, Jawa Timur memiliki populasi sapi potong sebanyak 5.070.240 ekor, mencapai jumlah tertinggi di tingkat nasional.
Provinsi ini juga telah menghasilkan sebanyak 1.548.962 ekor betina produktif/akseptor, atau sekitar 45 persen dari jumlah nasional sebesar 3.432.328 ekor.
Hal ini mendukung program nasional SIKOMANDAN (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) dengan target nasional untuk mencapai Swasembada Daging pada tahun 2026.
Inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem sebanyak 1,56 persen sejak tahun 2020 hingga 2022. Provinsi ini juga mencapai pencapaian yang mengesankan dalam Indeks Desa Membangun (IDM) dengan sebanyak 2.800 desa memiliki status mandiri, 3.674 desa maju, dan 1.247 desa berkembang, menjadikan Jawa Timur penyumbang desa mandiri terbanyak di antara provinsi-provinsi lain.
“Pemkab Bojonegoro juga telah turut serta dalam mencapai pencapaian tersebut, terutama dalam sektor IDM dan pengentasan kemiskinan ekstrem,”tegasnya.
Selain itu, dengan ditetapkannya oleh Menteri Pertanian sebagai wilayah Sumber Bibit Sapi PO (Peranakan Ongole), Pemkab Bojonegoro terus melakukan pembinaan yang terencana dan berkelanjutan. Upaya ini mencakup penjaminan kelangsungan wilayah sumber bibit, uji performa, pemberdayaan kelompok pembibit ternak, serta penerapan praktik pembibitan ternak yang baik.
Dengan komitmen kuat ini, Bojonegoro berpotensi menjadi salah satu sumber bibit dan populasi unggulan Sapi PO secara nasional.
Pelestarian plasma nutfah sapi asli Indonesia, yang memiliki keunggulan daya tahan terhadap penyakit dan tingkat reproduksi yang tinggi, diharapkan dapat meningkatkan daya jual dan minat peternak sapi dalam mengembangkan Sapi Peranakan Ongole.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan terima kasih atas sinergi yang terjalin selama lima tahun ini.
“Capaian tersebut tak lepas dari kerja keras dan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari Lingkup Pemprov Jatim, Forkopimda Provinsi Jatim, dan seluruh Kepala Daerah baik Bupati maupun Walikota di Jawa Timur,”tegasnya.
Semoga sinergi ini terus berlanjut dan membawa kemajuan bagi Jawa Timur.
Gubernur Khofifah juga mengumumkan bahwa masa kepemimpinannya telah memasuki tahun kelima, dan dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan di Jawa Timur. Pj. Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam memajukan Provinsi Jawa Timur ke depan.(rilis/rin)
