Suaradesa.co, Batu – Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei, seluruh stakeholder di Indonesia, khususnya di Kota Batu, meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi potensi gangguan ketertiban, termasuk aksi anarkis yang sering muncul dalam demonstrasi tahunan ini.
May Day tahun ini membawa berbagai tuntutan, seperti kenaikan upah minimum, penghapusan sistem outsourcing, dan jaminan kesejahteraan buruh di era digital. Meski semangat perjuangan terus menguat, semua pihak tetap menjadikan stabilitas dan keamanan sebagai prioritas utama.
Joko, tokoh Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), menyatakan dukungannya terhadap hak buruh untuk menyampaikan aspirasi. Ia menegaskan penolakannya terhadap tindakan anarkis yang merusak fasilitas umum dan mengganggu ketertiban di Kota Batu.
Berbagai konfederasi buruh juga menyatakan komitmen mereka untuk mengawal aksi ini secara damai. Mereka menyerukan kepada seluruh peserta agar menjaga ketertiban dan menghindari provokasi yang dapat memicu kericuhan.
Selain itu, tokoh masyarakat dan aktivis buruh turut mengajak para pengusaha untuk menjalin dialog terbuka dengan pekerja. Langkah ini bertujuan meminimalkan ketegangan dan memperkuat hubungan industrial yang harmonis. (fa)