Indonesia – Musim kemarau yang panjang menyebabkan kekeringan semakin parah di sebagian besar wilayah Pulau Jawa. Dampak dari kekeringan ini semakin terasa, terutama bagi warga yang mulai kekurangan air bersih.
Sejumlah daerah di Jawa, seperti Grobogan, Cilacap, dan Pati, telah mengandalkan pasokan air dari dropping air bersih sejak Mei 2014.
Warga di beberapa kabupaten/kota, termasuk di Jawa Timur seperti Ponorogo, Lamongan, Pacitan, Bojonegoro, Gresik, dan Magetan, juga mengalami situasi serupa.
Kekeringan memaksa mereka untuk menunggu giliran distribusi air bersih, bahkan memicu gagal panen di lahan pertanian.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur melaporkan, pada bulan Juni lalu, sekitar 26 ribu hektare lahan pertanian mengalami gagal panen (puso) akibat kekeringan.
Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, memperkirakan bahwa kekeringan akan terus berlanjut hingga Oktober mendatang, saat musim hujan diperkirakan mulai datang.
“Di Jawa, musim hujan akan dimulai pada Oktober, mulai dari arah barat seperti Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah,” ujarnya. (abi)