Suaradesa.co – Kebakaran melanda gudang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (30/01/25) sore. Insiden yang terjadi di Jalan Raya Ngasem-Ngambon, Desa Ngadiluwih, ini diduga akibat korsleting listrik.
Berdasarkan laporan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bojonegoro, kebakaran pertama kali diketahui oleh seorang guru bernama Sukran pada pukul 16.35 WIB. Tak lama setelah menerima laporan, Pos Bantu Ngasem bergerak cepat menuju lokasi dan tiba tiga menit kemudian, yakni pukul 16.40 WIB, untuk melakukan pemadaman.
“Kami mengerahkan dua unit armada, yaitu satu unit Ayax dari Pos Bantu Ngasem dan satu unit water supply dari Pos Ngambon dengan total 10 personel,” ujar Kepala Bidang Pemadam dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Zaenul Ma’arif.
Proses pemadaman berlangsung hingga pukul 17.45 WIB. Meskipun tidak ada korban jiwa, kebakaran ini menyebabkan kerugian material mencapai Rp 50 juta. Api melalap habis bangunan gudang berukuran 5×6 meter beserta tumpukan kayu dan kusen yang ada di dalamnya.
“Beruntung, empat ruang kelas yang berada di sekitar lokasi berhasil diselamatkan,” tambah Zaenul.
Selain Damkarmat, upaya pemadaman juga melibatkan Polsek Ngasem, Koramil Ngasem, Satpol PP Kecamatan Ngasem, serta para guru SMPN 1 Ngasem.
Maraknya kebakaran akibat korsleting listrik di Bojonegoro menjadi perhatian serius Damkarmat. Pihaknya terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pencegahan kebakaran dan langkah awal penanganan jika insiden serupa terjadi.
Antisipasi Kebakaran, Cek Instalasi Listrik Secara Berkala
Kasus kebakaran akibat korsleting listrik bukan yang pertama terjadi di Bojonegoro. Damkarmat mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksa instalasi listrik di rumah, sekolah, dan fasilitas umum lainnya guna menghindari potensi bahaya.
Untuk mendapatkan edukasi lebih lanjut terkait penanganan kebakaran, warga dapat mengikuti sosialisasi yang rutin diadakan oleh Damkarmat Kabupaten Bojonegoro.(red)