Suaradesa.co, Bojonegoro – Bau menyengat dari aktivitas industri tembakau yang tercium hingga ke halaman sekolah dasar memicu kekhawatiran serius tentang pengawasan lingkungan di Kabupaten Bojonegoro. DPRD setempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik tembakau PT Sata Tech Indonesia di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Senin (2/6/2025), sebagai respons atas keluhan warga dan pihak sekolah.
Sidak ini mengungkap bahwa pabrik berada sangat dekat dengan SDN Sukowati, sehingga kegiatan belajar-mengajar terganggu oleh aroma menyengat dari proses pengolahan tembakau. Sejumlah anggota dewan bahkan mengaku mual saat menyambangi area sekolah.
“Ini sangat mengganggu. Anak-anak sekolah tidak seharusnya terpapar bau seperti ini,” kata Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Mitroatin.
Mitroatin menyebut bahwa keberadaan pabrik di dekat fasilitas pendidikan menunjukkan celah besar dalam pengawasan tata ruang dan dampak lingkungan.
“Kita bicara tentang kesehatan anak-anak dan hak mereka untuk belajar dalam lingkungan yang aman,” ujarnya.
Pihak perusahaan berdalih bahwa standar emisi yang dihasilkan sudah sesuai ketentuan.
“Kami tidak bisa hilangkan bau 100 persen, secara ilmiah memang tidak memungkinkan,” kata Nur Wahyu dari PT Sata Tech Indonesia.
Namun pernyataan tersebut dinilai tidak cukup meyakinkan oleh rombongan dewan yang hadir, terlebih karena keluhan telah berulang.
DPRD berencana memanggil instansi terkait, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), untuk evaluasi menyeluruh.
“Sekitar tanggal 12 nanti akan kami undang semua pihak terkait,” tambah Mitroatin.
Kasus ini membuka kembali diskusi tentang pentingnya zonasi industri yang berpihak pada keselamatan warga dan anak-anak. Pemerintah daerah diminta tidak hanya mengandalkan dokumen perizinan, tetapi juga meninjau langsung dampak nyata di lapangan.(*Red)