Pendidikan

STIEKIA Bojonegoro Gelar Cultural Camp 2025, Hadirkan Mahasiswa Internasional dari Enam Negara

×

STIEKIA Bojonegoro Gelar Cultural Camp 2025, Hadirkan Mahasiswa Internasional dari Enam Negara

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co, Bojonegoro – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia (STIEKIA) Bojonegoro menggelar kegiatan Cultural Camp STIEKIA 2025 selama empat hari, mulai 30 Oktober hingga 2 November 2025. Kegiatan ini menjadi ajang pertemuan lintas budaya antara mahasiswa internasional dan masyarakat Bojonegoro.

Program tersebut diinisiasi oleh bagian kerja sama STIEKIA dan berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Global Engagement Surabaya serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro. Sebanyak sembilan mahasiswa internasional dari enam negara—Uganda, Belanda, Bangladesh, Ghana, Kenya, dan Malaysia—ikut serta dalam kegiatan ini.

Tujuan utama program ini adalah memperkenalkan kehidupan tradisional Indonesia, menanamkan nilai berbagi dan kesederhanaan, serta memperkuat pertukaran budaya dan ilmu pengetahuan dengan masyarakat lokal.

Pembukaan Cultural Camp dilaksanakan di Gedung G STIEKIA Bojonegoro, dihadiri oleh perwakilan civitas akademika STIEKIA, ITS, mahasiswa internasional, serta tamu undangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro.

Ketua STIE Cendekia Bojonegoro, Nurul Mazidah, SE., MSA., Ak., dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagia dan terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan ITS.

“Ini adalah kali kedua program Cultural Camp diselenggarakan. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi pengembangan wawasan kebudayaan, baik bagi mahasiswa lokal maupun internasional,” ujarnya.

Pada hari pertama, para peserta Cultural Camp diajak mengenal sejarah Bojonegoro melalui kunjungan ke Museum Rajekwesi Bojonegoro.

Di sana, mereka belajar tentang sejarah lokal, mengenal wayang khas Bojonegoro, pakaian adat, serta menonton film dokumenter sejarah daerah. Kegiatan tersebut didampingi langsung oleh tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisataan Kabupaten Bojonegoro.

Memasuki hari kedua, para mahasiswa internasional berinteraksi dengan pelaku UMKM lokal. Mereka mengunjungi pasar tradisional Bendo Kapas, melakukan transaksi langsung dengan pedagang, serta melihat proses produksi di beberapa UMKM, seperti Zahida dan pengrajin keripik tempe Ngampel.

Sore harinya, mereka turut berbaur dengan warga Desa Ngampel dalam kegiatan senam bersama, sebagai bentuk kedekatan dan penghargaan terhadap budaya keseharian masyarakat setempat.

Kegiatan Cultural Camp STIEKIA 2025 ini menjadi ruang inspiratif untuk memperkuat hubungan internasional berbasis kebudayaan dan ekonomi lokal, sekaligus memperkenalkan potensi Bojonegoro ke dunia.(rin/him)