Pendidikan

SDIT Al Uswah Gelar Parenting: Bekali Orang Tua Hadapi Tantangan Zaman Digital

×

SDIT Al Uswah Gelar Parenting: Bekali Orang Tua Hadapi Tantangan Zaman Digital

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co, Tuban – Menyadari pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter anak di tengah era digital yang penuh tantangan, SDIT Al Uswah Tuban menyelenggarakan sesi parenting bertajuk “Raising Resilient Kids in a Fast-Changing World” pada Sabtu (21/6/2025) di Hotel Mustika Tuban.

Kegiatan ini diikuti oleh para wali murid dari kelas 1 hingga kelas 5 dan menghadirkan psikolog anak dan keluarga dari Universitas Airlangga Surabaya, Herdina Indrijati, M.Psi.

Parenting session ini menjadi bagian penting dari rangkaian agenda akhir semester sekolah, yang juga meliputi uji publik hafiz Quran, penampilan rebana, drama kelas ICP, serta penerimaan rapor.

Dalam paparannya, Herdina mengajak para orang tua untuk lebih adaptif dan reflektif dalam menjalankan perannya. Menurutnya, anak-anak saat ini tidak cukup hanya diberi batasan, tetapi perlu mendapat pendampingan yang aktif dan menjadi contoh dari orang tuanya.

“Anak belajar dari contoh, bukan hanya dari kata-kata. Maka, peran orang tua tidak bisa digantikan,” ujar Herdina dalam sesi yang berlangsung hangat dan penuh empati.

Ia juga menyoroti pentingnya pemahaman orang tua terhadap penggunaan teknologi.

Alih-alih menjadikan gawai sebagai musuh, Herdina mendorong agar teknologi dapat dimanfaatkan sebagai alat pemberdayaan.

“Teknologi tidak selalu menjadi ancaman. Dengan pemahaman yang baik, orang tua dapat mendampingi anak menggunakan teknologi secara sehat, tanpa kehilangan jati diri,” tambahnya.

Selain itu, para orang tua dibekali wawasan tentang karakteristik anak usia sekolah dasar yang mulai mencari jati diri, sensitif terhadap keadilan, dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sebayanya.

Dalam hal ini, komunikasi terbuka dan penuh empati menjadi kunci penting dalam mendampingi anak tumbuh menjadi pribadi tangguh.

Kepala SDIT Al Uswah Tuban, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan parenting ini merupakan wujud sinergi antara sekolah dan keluarga untuk mencetak generasi islami yang kuat secara karakter dan cerdas secara intelektual.

“Pendidikan karakter tak hanya dibangun di sekolah, tapi ditanamkan dari rumah. Maka kami hadirkan ruang bersama untuk saling belajar dan menguatkan,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi refleksi bersama bahwa membentuk anak tangguh di zaman yang terus berubah tak bisa hanya diserahkan pada sekolah. Butuh kolaborasi erat, komunikasi yang sehat, dan teladan nyata dari lingkungan terdekat mereka—yakni keluarga. (fa)