Bojonegoro – Sebagai bentuk dukungan dalam kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 tahun 2024 di Desa Napis dan Desa Malingmati, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, sinergi yang solid antara Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, TNI, dan pemerintah setempat diwujudkan dengan sosialisasi Sekolah Siaga Bencana pada Rabu (29/5/2024).
Kegiatan sosialisasi ini, yang terbagi dalam dua sesi, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam kesiapsiagaan bencana, mencakup usia dini hingga dewasa.
KaSubSi Penanganan Bencana PMI Kabupaten Bojonegoro, Wahyu Theo Alfian, mengungkapkan harapannya agar sosialisasi ini dapat bermanfaat bagi siswa sekolah dasar di Desa Napis dan Desa Malingmati, mengingat lokasi desa yang jauh dari pusat pemerintahan.
Sosialisasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, kepala sekolah dasar, pengurus PMI Kecamatan Tambakrejo, Tagana Kabupaten Bojonegoro, serta staf dan relawan PMI Kabupaten Bojonegoro. Mereka bersatu memberikan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana kepada warga dan siswa.
Kepala SDN Napis II, Sutrio, menekankan pentingnya kegiatan ini bagi siswa-siswi sekolah dasar agar mereka dapat memahami dan mengantisipasi bencana, baik di sekolah maupun di rumah.
“Meskipun kami berada di daerah pinggiran, kami tidak ingin kalah dengan yang lainnya terkait informasi kebencanaan,” ujarnya.
Kepala Desa Napis, Mulyono, mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI Satgas TMMD 120 Kodim 0813 Bojonegoro yang telah bersinergi dengan PMI Kabupaten Bojonegoro dalam menyelenggarakan sosialisasi ini.
“Semoga kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan dukungan bagi masyarakat, khususnya para siswa sekolah dasar, untuk senantiasa waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana,” tambahnya.
Komandan SSK Satgas TMMD ke-120 Kodim 0813 Bojonegoro, Lettu Inf Supranoto, juga menambahkan bahwa edukasi bencana sangat penting bagi anak-anak.
“Kegiatan ini untuk membangun kesadaran anak-anak sejak usia dini tentang bencana, sekaligus meningkatkan kemampuan mereka untuk menyelamatkan diri dari risiko ancaman bencana,” jelasnya. Dengan langkah antisipasi ini, diharapkan dapat meminimalisir atau menghindari adanya korban jiwa.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen berbagai pihak dalam membangun kesiapsiagaan bencana di masyarakat, khususnya di wilayah terpencil seperti Desa Napis dan Desa Malingmati. (fa/rin)