Suaradesa.co – Oleh Ahmad Fauzi
Tuban – Pondok Pesantren Al Khikmah Sokosari Soko Tuban bekerja sama dengan Tim Santri Dukung Ganjar Koordinator Jawa Timur mengadakan pelatihan fotografi dan videografi.
Acara ini diikuti oleh 80 santri dan santriwati dari Pondok Pesantren tersebut. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang media sosial dan kemampuan dalam menciptakan konten yang relevan. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (3/06/2023).
Dalam pelatihan ini, dihadirkan narasumber berpengalaman dalam bidangnya, yaitu Muhammad Rozikin, mantan santri asal Bojonegoro yang pernah menjadi kontributor TV One dari tahun 2010 hingga 2013 dan reporter B One TV dari tahun 2010 hingga 2017. Selain itu, juga aktif di damarinfo.com sejak tahun 2018.
Pelatihan ini memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan kualitas santri dalam bidang teknologi, terutama dalam pembuatan konten media sosial yang sesuai dengan nilai-nilai santri salaf yang modern.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Hikmatun Balighoh Pondok Pesantren Al Khikmah dan Tim Santri Dukung Ganjar Koordinator Jawa Timur.
Meskipun kegiatan ini berhubungan dengan politik, tetapi bagi santri, kegiatan ini memberikan kontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia dan lingkungan Pondok Pesantren Al Khikmah di Desa Sokosari Soko Tuban, Jawa Timur, Indonesia.
Sebagian besar santri memiliki pengetahuan teknologi yang terbatas, sehingga kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan wawasan mereka melalui narasumber yang hadir.
Dengan demikian, mereka dapat memperoleh pengetahuan yang memadai serta memahami media sosial yang sering kali menyebarkan hoaks, ekstremisme, dan konten yang tidak baik bagi pikiran dan hati.
Mereka merasakan berkah dari kegiatan ini dengan mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
KH Ahmad Zayyinul Khasan, pengasuh Pondok Pesantren Al Khikmah Sokosari yang akrab dipanggil Gus Aan, menyampaikan, mendukung dan memperjuangkan segala kebaikan, pengetahuan, dan lembaga yang memberikan manfaat bagi para santri dan masyarakat umum dalam rangka meningkatkan kemaslahatan umat.
‘Kita juga akan menyuarakan suara terbaik di momen pemilihan umum presiden dan calon wakil presiden tahun 2024 nanti,”tukasnya.
Selain itu, Gus Aan juga menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang beragam, dengan berbagai suku, ras, budaya, dan agama, namun tetap bersatu. Mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, dan sebagai mayoritas tersebut, Indonesia menerapkan prinsip Pancasila dan UUD 1945, yang menjunjung tinggi nasionalisme, keislaman, dan nilai-nilai religius yang humanis.
Oleh karena itu, Tim Santri Dukung Ganjar Koordinator Jawa Timur mengadakan kegiatan ini dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran politik dan peduli terhadap media sosial.
Tujuannya adalah untuk mengatasi fitnah dan hoaks yang sering diterima oleh masyarakat, khususnya para santri. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan muncul santri-santri baru yang mampu mengabdikan diri mereka dalam agama, negara, dan bangsa melalui media, terutama dalam bidang jurnalistik yang didasarkan pada etika jurnalistik.
Hal ini diharapkan akan memberikan manfaat dalam membedakan informasi yang benar dari hoaks, serta menyadarkan para santri akan sikap dan tindakan ekstrem dari beberapa politisi di Indonesia.
Kegiatan ini juga diharapkan mendapatkan berkah di akhirat, karena segala ilmu yang diberikan merupakan ilmu yang bermanfaat.
Jika para santri memiliki pemahaman tentang media sosial, peduli terhadap politik, dan memahami keilmuannya, maka Allah SWT akan meridhoi dan memberikan berkah. Santri yang melek politik dan media sosial akan menjadi pemilih yang bijak dan memilih pemimpin yang benar-benar berjuang untuk kebaikan negara dan bangsa.
” Kami, para santri dan kyai di Jawa Timur yang istiqomah, akan merespons dengan baik niat baik Anda untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin yang akan melayani umat dan masyarakat secara umum sebagai pengabdi masyarakat,”lanjutnya.
Ketua Tim, yang menunjuk anggota tim bernama Hamdan, memberikan tanggapan positif terhadap pengasuh dan santri Pondok Pesantren Al Khikmah dengan mengatakan, terima kasih dan mendengarkan serta patuh pada nasihat dan petunjuk kyai.
“Semoga Pak Ganjar Pranowo menjadi pemimpin yang penuh kasih dan mampu memberikan kontribusi, meskipun dalam skala kecil, bagi umat, negara, bangsa, dan agama. Semua yang disampaikan merupakan doa dan harapan dari para santri dan kyai. Semoga Allah mengabulkan niat baik Anda untuk menjadi pemimpin yang melayani umat, negara, bangsa, dan agama. Amien,”ungkapnya.
M. Khusyaen Al Bari’i, selaku panitia penggagas kegiatan ini, berharap bahwa pelatihan ini dapat memunculkan generasi baru dalam dunia jurnalistik, media sosial, fotografi, videografi, dokumentasi, serta menghasilkan banyak tokoh yang peduli, khususnya di kalangan santri, dalam memahami politik dan peduli terhadap media. Hal ini sesuai dengan tujuan, visi, dan misi dari pelatihan ini, yaitu menciptakan jurnalis-jurnalis pondok pesantren yang memiliki bakat terpendam.
Semoga Allah SWT “meridhoi tujuan tersebut. Amien Allahumma Amien,”pungkasnya.
Pantauan awak media di lokasi kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya terbatas pada pelatihan media, tetapi juga melibatkan penyerahan bantuan kepada pondok pesantren.(fa)