Suaradesa.co, Tuban – Meski banjir melanda empat kecamatan di Kabupaten Tuban, semangat anak-anak untuk menuntut ilmu tak surut. Di Kecamatan Rengel, yang menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah akibat luapan Bengawan Solo, anak-anak tetap berangkat sekolah—dijemput truk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban.
Bersama aparat TNI dan Polri, armada truk BPBD sejak pagi telah bersiaga mengantar anak-anak menuju sekolah melewati genangan air yang hampir menenggelamkan sejumlah ruas jalan desa.
“Anak-anak tetap kita fasilitasi untuk berangkat sekolah. Ini bagian dari upaya agar aktivitas pendidikan tetap berjalan meski dalam situasi darurat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Sudarmaji, Rabu (21/5/2025).

Namun, menurutnya, penggunaan truk kemungkinan besar hanya bisa dilakukan hari ini. Debit air yang terus meningkat telah masuk ke permukiman warga, membuat sejumlah titik tidak bisa dilalui kendaraan darat.
“Besok, jika banjir belum surut, kita akan beralih menggunakan perahu karet,” tambahnya.
Langkah sigap BPBD ini merupakan instruksi langsung dari Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, atau yang akrab disapa Mas Bupati Lindra. Ia menekankan agar seluruh aktivitas warga, termasuk pendidikan anak-anak, tetap bisa berjalan walau dalam situasi bencana.
“Pesan dari Mas Bupati jelas, masyarakat harus tetap terbantu dan bisa beraktivitas dengan aman,” tegas Sudarmaji.
Tak hanya siswa, sejumlah warga dewasa juga turut memanfaatkan armada bantuan untuk bekerja maupun membeli kebutuhan pokok. Di tengah bencana, solidaritas dan semangat warga untuk bangkit tampak nyata.(*Red)