Pendidikan

Mahasiswa KKN-P Unugiri Kelompok 08 Edukasi Pemanfaatan Bawang Merah sebagai Obat Alternatif Keluarga

×

Mahasiswa KKN-P Unugiri Kelompok 08 Edukasi Pemanfaatan Bawang Merah sebagai Obat Alternatif Keluarga

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa KKN-P Unugiri Kelompok 08 Edukasi Pemanfaatan Bawang Merah sebagai Obat Alternatif Keluarga
Mahasiswa KKN-P Unugiri Kelompok 08 Edukasi Pemanfaatan Bawang Merah sebagai Obat Alternatif Keluarga

Bojonegoro – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro Kelompok 08 Desa Pejok menggelar workshop bertajuk “Pemanfaatan Bawang Merah sebagai Obat Alami untuk Kesehatan Keluarga” pada Sabtu, 11 Januari 2025 di Balai Desa Pejok. Kegiatan ini menjadi program utama dalam KKN yang mengusung tema KKN PINTAR (Pengabdian Inovatif Nasional Terintegrasi dengan Aswaja dan Representasi MBKM).

Workshop ini dihadiri oleh Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Pejok dan dipandu oleh Alfito Miftana Firdaus selaku pemateri. Kegiatan ini bertujuan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3, yaitu Good Health and Well-being, dengan mengedukasi masyarakat mengenai pemanfaatan bawang merah sebagai obat tradisional.

Desa Pejok dikenal sebagai sentra pertanian bawang merah, dengan sekitar 80% penduduknya berprofesi sebagai petani bawang merah. Namun, masih banyak warga yang belum memahami manfaat kesehatan dari bawang merah dan cara pengolahannya yang tepat. Padahal, bawang merah memiliki berbagai khasiat, seperti meningkatkan sistem imun, menjaga kesehatan jantung, mengatur gula darah, hingga mencegah kanker.

Baca Juga :  Dongeng Seru dan Perpustakaan Keliling: Upaya Meningkatkan Minat Baca Anak di Desa Pucangarum

“Bawang merah adalah sumber antioksidan alami yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Jika diolah dengan benar, bawang merah dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan,” jelas Alfito Miftana Firdaus dalam paparannya.

Dalam workshop tersebut, mahasiswa KKN juga memperkenalkan berbagai resep olahan bawang merah sebagai obat alternatif, di antaranya Obat Demam: 30 gram bawang merah dicampur madu, Obat Hipertensi: 30 gram bawang merah, 100 ml air matang dingin, dan 2 sendok makan madu murni.

Kemudian Obat Batuk: Bawang merah cincang direndam dalam madu selama 3 jam, kemudian disaring, Obat Gangguan Pencernaan: 30 gram bawang merah beserta kulitnya direbus, dihaluskan, dan dicampur madu asli.

Baca Juga :  Dongeng Seru dan Perpustakaan Keliling: Upaya Meningkatkan Minat Baca Anak di Desa Pucangarum

Lalu, Obat Sakit Perut (Mulas): 2-3 siung bawang merah diparut, dicampur 5-10 ml minyak kelapa, lalu dioleskan ke perut 1-3 kali sehari.

Mahasiswa KKN juga mendokumentasikan proses pembuatan obat-obatan tersebut dalam bentuk video agar dapat diakses lebih luas oleh masyarakat.

Melalui program ini, diharapkan masyarakat Desa Pejok dapat lebih optimal dalam memanfaatkan hasil pertanian bawang merah tidak hanya sebagai komoditas ekonomi, tetapi juga sebagai solusi kesehatan keluarga. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat mengolah bawang merah sesuai dengan hasil penelitian atau literatur terpercaya guna menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan.

Program ini menjadi langkah konkret mahasiswa KKN-P Unugiri dalam memberdayakan masyarakat melalui inovasi berbasis potensi lokal, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan.(red)