Pendidikan

Mahasiswa Bojonegoro Gelar Kunjungan Budaya di Sanggar Anglingdharma, Pelajari Tari Khayangan Api

490
×

Mahasiswa Bojonegoro Gelar Kunjungan Budaya di Sanggar Anglingdharma, Pelajari Tari Khayangan Api

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa Bojonegoro Gelar Kunjungan Budaya di Sanggar Anglingdharma, Pelajari Tari Khayangan Api
Mahasiswa Bojonegoro Gelar Kunjungan Budaya di Sanggar Anglingdharma, Pelajari Tari Khayangan Api

Suaradesa.co – Comunity Of Bojonegoro Student (COBS) dari Universitas Trunojoyo Madura mengadakan kunjungan budaya di Sanggar Anglingdharma Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur Sabtu (25/1/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Departemen Hubungan Masyarakat (Humas) COBS untuk mempererat silaturahmi serta mengenalkan kebudayaan daerah kepada para anggota.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala Sanggar Anglingdharma, Luci Fransiska, memberikan pemaparan mengenai sejarah sanggar yang telah lama menjadi pusat pelestarian seni dan budaya di Bojonegoro.

Acara ini diawali dengan pembukaan oleh Kurnia Putri selaku MC, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Umum COBS, M. Aditia Putra, dan sambutan dari Luci Fransiska.

Baca Juga :  Mahasiswa STIE Cendekia Antusias Ikuti BDF 2023

Sesi utama dalam kegiatan ini adalah pengenalan sejarah Sanggar Anglingdharma, yang diikuti dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan pemateri. Setelah mendapatkan wawasan budaya, peserta kemudian diajak untuk belajar Tari Khayangan Api, sebuah tari khas Bojonegoro, yang menceritakan legenda seorang empu pembuat senjata di Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.

Mahasiswa terlihat antusias mengikuti setiap gerakan yang diajarkan oleh pengurus sanggar. M. Aditia Putra berharap kunjungan budaya ini tidak hanya berhenti pada kegiatan satu hari, tetapi juga menjadi langkah awal bagi generasi muda untuk terus melestarikan dan mempromosikan kebudayaan Bojonegoro ke masyarakat yang lebih luas.

Baca Juga :  AHY Hadir di Acara Wisuda Institut STIAMI untuk Beri Inspirasi

“Sebagai generasi penerus, kita harus menjaga warisan budaya daerah sendiri agar tidak hilang oleh zaman,” ujar Aditia.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata upaya anak muda dalam menjaga tradisi lokal di tengah modernisasi. Sanggar Anglingdharma sendiri terus membuka peluang bagi siapa saja yang ingin belajar seni tari dan budaya Bojonegoro sebagai bentuk pelestarian warisan budaya daerah.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *