Bojonegoro — Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) STIT Muhammadiyah Bojonegoro menggelar kegiatan belajar seni melukis dengan tema Painting Jonegoroan, Sabtu (9/11/2024).
Bertempat di Griya Zahida Painting, Desa Tulung, Trucuk, Bojonegoro, acara ini bertujuan melatih kreativitas mahasiswa sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap produk lokal Bojonegoro.
Kegiatan ini menghadirkan Siti Nurhidayah, SE, pemilik Zahida Painting sekaligus Ketua Pemuda Pelopor Nasional dan mantan Yune Bojonegoro, sebagai pemateri utama.
Dalam paparannya, Siti berbagi kisah inspiratif seputar perjalanan jatuh bangun di dunia usaha, mulai dari memulai bisnis konveksi pada tahun 2007 hingga fokus mengembangkan seni lukis kain. Selain itu, ia juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk menjadi pengusaha yang tangguh.
Mahasiswa Semester 3 Prodi PIAUD STIT Muhammadiyah Bojonegoro pun berkesempatan mempraktikkan teknik melukis menggunakan media dompet kain, dibimbing langsung oleh tim dari Zahida Painting.
“Pengalaman ini membuka wawasan baru tentang proses kreatif dalam seni lukis kain, membuat kami semakin menghargai karya seni yang dihasilkan dengan tangan. Terima kasih kepada tim Zahida Painting yang telah berbagi ilmu,” ujar Sriyanti, M.Pd.I, Kaprodi PIAUD.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para mahasiswa. Qurrota A’yun, salah satu peserta, menyatakan bahwa kunjungan ini sangat inspiratif dan memberikan pengalaman berharga.
“Kami sangat antusias saat melukis dompet. Teknik yang diajarkan memberikan pengalaman baru yang bermanfaat untuk mengembangkan kreativitas kami,” terangnya.
Loveika, mahasiswa lainnya, menambahkan bahwa kunjungan ke Zahida Painting merupakan pengalaman luar biasa. “Galeri ini tidak hanya menampilkan karya-karya indah, tetapi juga menginspirasi dengan pameran yang telah diadakan hingga ke luar negeri.
Kami belajar mengapresiasi seni dari berbagai budaya dan mengekspresikan kreativitas dalam lingkungan yang penuh inspirasi. Ini akan menjadi memori berharga yang mendorong kecintaan kami pada seni sejak dini,” ujarnya.
Kegiatan ini membuktikan komitmen STIT Muhammadiyah Bojonegoro dalam melatih keterampilan seni mahasiswa, sembari mendorong mereka mencintai dan bangga terhadap budaya lokal. (fa)